Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Khawatir Soal Keamanan, AS Mulai Desak Warganya Segera Pergi dari Afghanistan

Peringatan yang dikeluarkan Kedutaan AS mengeluarkan itu mendorong orang Amerika terbang dengan penerbangan komersial, keluar dari negara yang makin bergejolak itu.

Dilansir sejak Sabtu (7/8/2021) peringatan itu bahkan mengatakan pemerintah “Negeri Paman Sam” dapat memberikan pinjaman repatriasi, bagi warga negara yang tidak mampu membeli tiket.

Peringatan itu muncul beberapa bulan setelah Departemen Luar Negeri AS memerintahkan pegawai pemerintah kedutaan AS di Kabul untuk pergi, jika mereka dapat bekerja di tempat lain. Anjuran juga disampaikan bersamaan dengan penyerangan kota-kota Afghanistan oleh gerilyawan Taliban.

Pada Jumat (6/8/2021), gerilyawan merebut Zaranj, ibu kota provinsi Nimroz Afghanistan. Pada Sabtu (7/8/2021), ibu kota provinsi lain telah jatuh ke kelompok itu.

"Kota Sheberghan telah jatuh ke tangan Taliban sepenuhnya," Babur Eshchi, kepala dewan provinsi Jowzjan, mengatakan kepada CBS News.

Mereka menguasai markas polisi kota dan gedung badan intelijen, serta sebagian besar gedung pemerintah, termasuk kantor gubernur, menurut Halima Sadaf Karimi, anggota parlemen dari provinsi Jowzjan.

“Hanya pangkalan militer di luar kota yang berada di bawah kendali tentara,” tambahnya.

Kepada CBS News, Karimi mengatakan berdasarkan informasi penduduk setempat Taliban sudah mulai mencari orang dari rumah ke rumah. Banyak warga sipil terluka dalam pertempuran sejauh ini. Tapi orang-orang tidak dapat membawa mereka yang terluka ke rumah sakit.

Taliban mengambil alih kekuasaan setelah kelompok itu menandatangani kesepakatan penarikan pasukan dengan AS pada 2020. Pemerintahan Biden berjanji untuk mundur dari Afghanistan pada akhir Agustus.

Ada laporan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mungkin mengumumkan situasi militer, termasuk rencana untuk mengamankan kota Kabul.

Di provinsi Kunduz utara, di mana pertempuran sengit sedang berlangsung Sabtu (7/8/2021), sedikitnya 96 orang terluka, dan 11 tewas dalam 24 jam terakhir, menurut kepala rumah sakit provinsi, Ehsanullah Fazli.

Wanita, pria dan anak-anak termasuk di antara korban. Namun ambulans tidak dapat mengevakuasi orang yang terluka karena baku tembak yang intens di ibu kota.

Kedutaan Besar AS di Afghanistan mengutuk perebutan kota-kota oleh Taliban dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (7/8/2021).

"Kami mengutuk serangan baru Taliban yang kejam terhadap kota-kota Afghanistan. Ini termasuk penyitaan Zaranj, ibu kota provinsi Nimroz Afghanistan, serangan terhadap Sheberghan, ibu kota provinsi Jowzjan kemarin dan hari ini, dan upaya berkelanjutan untuk mengambil alih Lashkar Gah di Helmand, dan ibu kota provinsi di tempat lain," tulis pernyataan itu.

Tindakan Taliban juga dinilai memaksakan aturannya, dan itu tidak dapat diterima dan bertentangan dengan klaimnya untuk mendukung penyelesaian yang dinegosiasikan dalam proses perdamaian Doha.

AS dalam pernyataan itu juga menyerukan kepada Taliban untuk menyetujui gencatan senjata permanen dan komprehensif. Kelompok itu juga diminta terlibat penuh dalam negosiasi damai, untuk mengakhiri penderitaan rakyat Afghanistan.

“(Termasuk untuk) Membuka jalan bagi penyelesaian politik inklusif yang menguntungkan semua warga Afghanistan dan memastikan Afghanistan tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi teroris," tegas pernyataan itu.

Kedutaan AS yang meminta warga Amerika untuk segera meninggalkan Afghanistan dipreidiksi akan semakin melemahkan moral warga Afghanistan yang sudah melemah.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/09/081330170/khawatir-soal-keamanan-as-mulai-desak-warganya-segera-pergi-dari

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke