Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Facebook Dituduh Biarkan Industri Bahan Bakar Fosil Dorong Misinformasi Iklim

PALO ALTO, KOMPAS.com - Facebook disebut gagal menegakkan aturannya sendiri untuk mengekang kampanye misinformasi industri minyak dan gas atas krisis iklim selama pemilihan presiden tahun lalu.

Dilansir Guardian, kesimpulan didapat dari hasil analisis terbaru yang dirilis pada Kamis (5/7/2021).

Laporan oleh lembaga thinktank InfluenceMap yang berbasis di London ini, mengidentifikasi peningkatan iklan di situs media sosial itu oleh ExxonMobil dan perusahaan bahan bakar fosil lainnya.

Iklan bertujuan membentuk debat politik tentang kebijakan untuk mengatasi pemanasan global.

InfluenceMap mengatakan bahwa penelitiannya menunjukkan industri bahan bakar fosil telah beralih dari menyangkal krisis iklim, dan sekarang menggunakan media sosial untuk mempromosikan minyak dan gas sebagai bagian dari solusi.

Laporan itu juga mengungkap apa yang dikatakannya sebagai "peran Facebook", dalam memfasilitasi penyebaran klaim palsu tentang pemanasan global.

Facebook dianggap gagal secara konsisten menerapkan kebijakannya sendiri untuk menghentikan iklan yang salah.

“Meskipun dukungan publik Facebook untuk aksi iklim berlanjut, tapi platformnya memungkinkan digunakan untuk menyebarkan propaganda bahan bakar fosil,” kata laporan itu.

“Facebook tidak hanya gagal menegakkan kebijakan periklanan yang ada, tapi jelas bahwa kebijakan ini tidak sejalan dengan kebutuhan kritis untuk tindakan iklim yang mendesak,” tambahnya.

Laporan tersebut menemukan bahwa 25 organisasi industri minyak dan gas menghabiskan setidaknya 9,5 juta dollar AS untuk menempatkan lebih dari 25.000 iklan di platform Facebook AS tahun lalu, yang dilihat lebih dari 431 juta kali.

Exxon sendiri menghabiskan 5 juta dollar AS

“Industri menggunakan berbagai taktik pengiriman pesan yang jauh lebih bernuansa daripada pernyataan langsung tentang penolakan iklim," ujarnya.

"Beberapa taktik paling signifikan yang ditemukan termasuk mengikat penggunaan minyak dan gas untuk mempertahankan kualitas hidup yang tinggi, mempromosikan gas fosil sebagai hijau, dan mempublikasikan tindakan sukarela yang diambil oleh industri tentang perubahan iklim,” kata laporan itu.

Laporan tersebut mencatat kenaikan pengeluaran untuk iklan Facebook pada Juli 2020, setelah calon presiden Joe Biden mengumumkan rencana iklim senilai 2 triliun dollar AS untuk mempromosikan penggunaan energi bersih.

Pengeluaran tetap tinggi sampai setelah pemilihan empat bulan kemudian.

"Ini menunjukkan industri minyak dan gas menggunakan iklan Facebook secara strategis dan untuk tujuan bermotif politik," kata laporan itu.

InfluenceMap juga menemukan 6.782 iklan industri energi di Facebook tahun lalu, yang mempromosikan klaim bahwa gas alam adalah bahan bakar hijau atau rendah karbon.

Ini berbera dengan penelitian Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim, yang mengatakan sebaliknya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/05/161413770/facebook-dituduh-biarkan-industri-bahan-bakar-fosil-dorong-misinformasi

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke