Makau Temukan Kasus Covid-19 Pertama dalam 16 Bulan, Seluruh Kota Dites Massal

HONG KONG, KOMPAS.com - Makau memerintahkan tes Covid-19 wajib untuk semua penduduk kota pada Rabu (4/8/2021), setelah sebuah keluarga berisi empat orang ditemukan membawa varian Delta.

Temuan ini memecahkan rekor kota itu selama lebih dari 16 bulan bebas virus Covid-19.

Selama tiga hari ke depan pihak berwenang berencana untuk menguji semua 680.000 penduduk di 41 pusat pengujian, kata pemerintah melansir AFP, pada Rabu (4/8/2021).

Pengujian adalah salah satu dari sejumlah tindakan baru yang diumumkan setelah pusat perjudian ini mencatat 491 hari tanpa infeksi lokal tunggal.

Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah putri keluarga tersebut tertular virus dalam penerbangan dari Zhuhai ke Xi'an di daratan China pada Juli, menurut Pemimpin Makau Ho Iat-seng.

Penerbangan yang sama membawa dua orang lain yang terinfeksi dari Nanjing, pusat wabah varian Delta di China, yang telah menyebabkan lebih dari 300 kasus baru di 15 provinsi dan kota dalam dua minggu.

Antrean panjang terbentuk pada Rabu (4/8/2021) pagi di luar pusat pengujian dan aplikasi kesehatan kota itu kelebihan permintaan hingga tak dapat berjalan normal, menurut laporan media lokal.

Makau telah mengadopsi aplikasi kesehatan China daratan, yang menilai risiko infeksi, melacak pergerakan, serta menghasilkan catatan tes dan vaksinasi.

"Saya harus meminta maaf kepada semua warga," kata Ho kepada wartawan.

Makau telah menjaga infeksi tetap rendah dengan menutup diri dari seluruh dunia untuk sebagian besar pandemi dan menempatkan pembatasan kedatangan dari daratan China.

Sepanjang pandemi kota itu hanya mencatat 60 kasus dan tidak ada kematian.

Akan tetapi, strategi toleransi nol Covid-19 China datang dengan biaya ekonomi yang mahal, untuk satu-satunya tempat di China di mana perjudian diizinkan.

Sementara itu, kasino Makau menyumbang sekitar 80 persen dari pendapatan pemerintah.

Kota itu memerintahkan penutupan semua kasino Makau selama dua minggu ketika virus pertama kali terdeteksi tahun lalu, dan menyebabkan kerugian 937 juta dollar AS (Rp 13 triliun), menurut perkiraan Universitas Makau.

Pendapatan kota telah naik tahun ini karena beberapa pembatasan perbatasan dengan China daratan dilonggarkan, tetapi tetap jauh di bawah tingkat pra-pandemi.