Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tergantungnya Warga AS pada AC: Makin Dingin Ruangan, Makin Panas Bumi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketergantungan luas warga AS pada AC dibahas dalam buku terbaru penulis Eric Dean Wilson yang berjudul "After Cooling: on Freon, Global Warming, and the Terrible Cost of Comfort."

Dilansir Guardian, buku ini mengeksplorasi bagaimana AC telah menjadi salah satu cara paling efektif untuk mendinginkan.

Dia juga menjelaskan bagaimana bahan kimia berbahaya yang membuat hidup kita nyaman pada AC, juga berkontribusi pada krisis iklim.

Refrigeran modern, yang ditemukan pada gas di lemari es, freezer dan AC, pertama kali diperkenalkan pada 1930-an dalam bentuk bahan kimia yang disebut chlorofluorocarbons (CFC), yang lebih dikenal sebagai Freon.

Bahan kimia ini lolos ke udara dari waktu ke waktu, merobek lubang di lapisan ozon. Pada tahun 1987, kesepakatan global dicapai untuk melarang produksi CFC.

Meski begitu, setiap tahun lubang ozon muncul kembali di Antartika pada Oktober.

HFC, bahan kimia yang menggantikan zat pendingin terlarang, meskipun tidak merusak lapisan ozon, memiliki 14 kali potensi pemanasan global karbon dioksida.

Saat ini, refrigeran yang paling umum digunakan di AC dan mobil adalah HCFC, yang memiliki potensi penipisan ozon yang jauh lebih kecil.

Buku Wilson ini bukanlah panggilan untuk membuang AC. Dia mengakui bahwa dalam gelombang panas, refrigeran memang "menyelamatkan nyawa".

Suhu panas yang berkepanjangan dapat mengurangi kapasitas mental dan fisik orang, dan AC adalah alat manajemen panas yang efektif di ruangan.

Tetapi sebelum penggunaan AC komersial secara luas, dunia memang lebih dingin.

Dan saat kenyamanan AC dimulai, semuanya telah menghangatkan planet kita.

Wilson menjelaskab bahwa ada pengganti seperti HFO (hydrofluoroolefins) yang tidak menguras lapisan ozon.

"Solusi paling lo-tech adalah menanam lebih banyak pohon. Inisiatif untuk memastikan bahwa ada vegetasi yang rimbun di setiap jalan di New York, terutama di lingkungan kelas pekerja, di mana pohon cenderung lebih sedikit," ujar Wilson.

"Solusi lain adalah desain berkelanjutan yang menggabungkan pendinginan pasif. Ada arsitek inovatif yang melihat alam, hal-hal seperti gundukan rayap, sarang lebah, serta hal-hal yang ada di alam liar yang bisa mengatur suhu," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/25/202735170/tergantungnya-warga-as-pada-ac-makin-dingin-ruangan-makin-panas-bumi

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke