Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Bombardir Pejabat Kuba dengan Sanksi, Biden: Ini Baru Permulaan

Manuver pemerintahan Presiden Joe Biden ini terjadi di tengah desakan warga Amerika-Kuba dan politisi untuk mengakhiri rezim komunis di sana.

Washington dilaporkan juga mengupayakan agar layanan internet di negara kawasan Karibia itu tidak diputus pemerintah.

Pada 11 Juli, terjadi aksi protes yang disebut terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Ratusan orang ditangkap dan satu demonstran tewas.

Pemerintahan Presiden Miguel Diaz-Canel menyalahkan Washington dan sanksi ekonomi sebagai penyebab rakyatnya berdemonstrasi.

Demonstran menyatakan, mereka marah lantaran selain pangan dan obat-obatan menipis, harganya meroket, ditambah ketidakbecusan pemerintah menangani Covid-19.

Sanksi yang diumumkan AS menyasar Menteri Pertahanan Jenderal Alvaro Lopez Miera dan pasukan khusus kementerian dalam negeri.

Dilansir BBC Kamis (22/7/2021), seluruh aset pejabat yang disanksi AS akan dibekukan, dan mereka dilarang bertransaksi dengan warga Benua Amerika lainnya.

"Ini baru permulaan. AS akan terus menghukum individu yang bertanggung jawab atas penindasan rakyat Kuba," tegas Biden.

Sumber internal pemerintah AS mengungkapkan, Biden berencana menambahkan staf di kedutaan besar mereka di Havana untuk mendukung rakyat Kuba.

Gedung Putih juga mendiskusikan rakyat Kuba yang tinggal di luar negeri bisa mengirim uang kepada keluarga mereka tanpa harus melalui bank milik pemerintah.

Biden sendiri mempriotitaskan negara yang pernah dipimpin Fidel Castro tersebut dalam pemilihan presiden 2020.

Dalam debat pilpres, Biden berseloroh dia akan meninjau lagi kebijakan yang dikeluarkan pendahulunya, Donald Trump.

Adapun pada 2015, Presiden Barack Obama sempat memulihkan hubungan diplomtik dengan pemerintahan Raul Castro, adik Fidel.

Jurnalis BBC Anthony Zurcher menerangkan, Kuba merupakan isu sensitif yang bisa mengganggu pemerintahan Joe Biden.

Di sisi lain, kelompok kiri ingin agar presiden berusia 78 tahun tersebut menggunakan pendekatan era Obama.

"Tapi, kalangan garis keras Kuba menudingnya terlalu lembek, terutama mereka yang memilihnya di wilayah penting Florida," papar Zurcher.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/23/121823570/as-bombardir-pejabat-kuba-dengan-sanksi-biden-ini-baru-permulaan

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke