Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Seret Ukraina ke Pengadilan atas Jatuhnya MH17 dan Kematian Warga Sipil

Jaksa mengatakan, Ukraina juga disalahkan oleh Rusia atas kematian warga sipil dalam pemberontakan 2014 di Kiev, saat konflik dengan separatis pro-Moskwa di timur negara itu merenggut lebih dari 13.000 nyawa.

Rusia juga menuduh bahwa penembakan Ukraina telah membunuh dan melukai orang-orang di Rusia selatan.

Menteri Kehakiman Ukraina Denys Malyuska mengolok-olok kasus itu, dengan mengatakan Moskwa seperti melakukan acara bincang-bincang dengan pengadilan yang berbasis di Strasbourg tersebut.

"Dalam pengaduan ke pengadilan, mereka membeberkan semua mitos propaganda Rusia," tulisnya di Facebook.

"Dari sudut pandang hukum, kekalahan tak terelakkan sedang menunggu mereka."

Menurut Rusia, Kiev menolak menutup wilayah udara di timur Ukraina yang dilanda perang.

Namun klaim Rusia bertentangan dengan temuan penyelidikan internasional.

Rudal itu dikatakan berasal dari brigade tentara Rusia, dan empat orang yang terkait dengan separatis pro-Rusia diadili karena pembunuhan atas kematian tersebut.

"Ancaman nyata"

Kantor kejaksaan di Moskwa mengatakan, dokumen pengadilan juga menuduh Kiev melakukan diskriminasi terhadap penutur dan perusahaan Rusia serta memotong pasokan air tawar ke Krimea, yang dianeksasi oleh Moskwa pada 2014.

"Angkatan bersenjata Ukraina melakukan tindakan yang menimbulkan ancaman nyata bagi kehidupan dan kesehatan warga Rusia yang tinggal di wilayah perbatasan, serta memaksa ribuan warga Ukraina untuk mencari perlindungan di Rusia," tambah pernyataan itu.

"Tentu saja, Rusia berhak mengharapkan ECHR menanggapi proses negatif ini," kata Peskov.

Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak, pengadilan harus mempelajari materi kasus dengan hati-hati dan menangani pengaduan dengan tidak memihak.

Hubungan antara Ukraina dan Rusia memburuk setelah pemberontakan pro-Barat di Ukraina pada 2014 menggulingkan kepemimpinan yang didukung Kremlin.

Kiev dan para sekutu Baratnya menuduh Moskwa mengirim pasukan dan senjata untuk mendukung separatis. Rusia membantah klaim tersebut.

Setelah gencatan senjata pada paruh kedua 2020, ketegangan meningkat lagi tahun ini, terutama setelah Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara ke perbatasan Ukraina pada musim semi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/23/075931770/rusia-seret-ukraina-ke-pengadilan-atas-jatuhnya-mh17-dan-kematian-warga

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke