MAKKAH, KOMPAS.com – Para jemaah haji tiba di Arafah, Arab Saudi, pada Senin (19/7/2021).
Di sana, mereka menjalankan serangkaian ibadah di bawah pembatasan untuk pelaksanaan haji akibat Covid-19.
Sudah dua tahun berturut-turut Kerajaan Arab Saudi memberlakukan pembatasan terhadap ibadah haji untuk menekan penyebaran virus corona.
Tahun ini, hanya 60.000 jemaah saja yang diizinkan untuk mengikuti rukun kelima Islam tersebut sebagaimana dilansir AFP.
Itu pun, mereka yang diizinkan beribadah haji harus lolos dari syarat-syarat seperti sudah tinggal di Arab Saudi sebelumnya, sudah divaksin, tidak menderita penyakit kronis, dan lain-lain.
Sebelum tiba di Arafah, jemaah haji menghabiskan malam Mina. Mereka diwajibkan memakai masker.
Di Arafah, mereka akan melangsungkan shalat Dhuhur dan Ashar serta mendengarkan khotbah haji. Setelah matahari terbenam, jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah.
Pemandangan haji di kala pandemi sangat berbeda. Pasalnya, Makkah yang biasanya menampung jutaan muslim saat ibadah haji tahunan itu, kini tampak lengang.
Salah satu jemaah yang merasa beruntung bisa mengikuti haji tahun ini adalah Selma Mohamed Hegazi, sorang warga Mesir berusia 45 tahun.
Dia merasa terharu mengenakan ihram dan berbaur dengan jemaah lainnya untuk mengikuti ibadah haji tahun ini.
“Insya Allah doa kita akan dikabulkan. Seluruh tubuh saya menggigil," kata Hegazi kepada AFP.
Beberapa jemaah juga meluapkan rasa kegembiraan sekaligus kedamaian saat mengikuti ibadah haji.
"Menjadi salah satu dari hanya 60.000 jemaah, saya seperti bagian dari kelompok (istimewa) yang mampu mencapai tempat ini," kata Baref Siraj, seorang warga negara Arab Saudi berusia 58 tahun.
Sebelum disaring menjadi 60.000 jemaah, Kerajaan Arab Saudi menerima lebih dari 558.000 orang yang mendaftar ibadah haji 2021.
Tahun lalu, Kerajaan Arab Saudi sukses menggelar ibadah haji dengan hanya mengizinkan 10.000 jemaah.
Pihak kerajaan ingin mengulangi kesuksesan ibadah haji tahun ini meski masih dalam suasana pandemi sambil menambah kuotanya.
Otoritas kesehatan Arab Saudi pada Minggu mengatakan bahwa tidak ada satu pun kasus Covid-19 yang dilaporkan di antara para jemaah tahun ini.
Arab Saudi mengatakan, ibadah haji kala pandemi dibarengi dengan tindakan pencegahan kesehatan tingkat tertinggi sehubungan dengan munculnya varian baru.
Para jemaah dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 20 orang untuk membatasi potensi kontak massal.
Selain itu kerajaan juga memperkenalkan “kartu haji pintar" untuk memungkinkan para jemaah mengakses kamp, hotel, dan bus.
Kerajaan Arab Saudi juga mengerahkan “robot air zamzam” untuk melayani para jemaah di sekitar Ka’bah.
Ibrahim Siam (64) mengatakan bahwa teknologi tinggi yang diperkenalkan untuk mengelola ibadah haji kali ini membuat segalanya jauh lebih mudah.
Sejak pandemi dimulai, Kerajaan Arab Saudi mencatat lebih dari 509.000 kasus Covid-19, dengan lebih dari 8.000 kematian.
Sekitar 20 juta dosis vaksin telah diberikan di negara berpenduduk lebih dari 34 juta orang.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/19/161659270/haji-2021-jemaah-terpilih-merasa-beruntung-bisa-ibadah-kala-pandemi