Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melalui Trofi Juara Euro 2020, Italia Ingin Obati Kenangan Pahit tentang Covid-19

Di final yang dihelat di Stadion Wembley, Gli Azzurri mengalahkan Inggris lewat babak adu penalti dengan skor 3-2.

Penalti digelar setelah di waktu normal hingga perpanjangan 30 menit, kedua tim sama kuat via skor 1-1.

The Three Lions, julukan Inggris, unggul dahulu lewat bek Manchester United Luke Shaw saat laga baru berjalan dua menit.

Italia kemudian menyamakannya setelah bek tengah Juventus, Leonardo Bonucci, memanfaatkan kemelut di menit 67.

Begitu peluit dibunyikan wasit Bjorn Kuipers asal Belanda, ribuan fans tumpah ke jalanan Roma sembari membentangkan bendera negara.

Mereka memenuhi kawasan fan zone di dekat Colosseum, Piazza del Popolo, hingga Piazza Venezia, dekat monumen Raja Victor-Emmanuel II, pemersatu Italia.

"Forza Italia! Campioni d'Europa (juara Eropa)!" seru pendukung "Negeri Pizza" dilansir AFP Senin (12/7/2021).

Suara klakson menggema di tengah kepulan asap, saat Bonucci dkk merengkuh trofi Euro kedua mereka setelah 1968.

Kepada Reuters via BBC, Beatrice Mattioli mengatakan dia sangat bahagia dan berniat merayakannya sepanjang malam.

"Ini hebat. Sangat mengagumkan. Anda tak bisa lebih baik dari ini. Kami menang di final!" ucap warga lainnya, Stefano Gucci.

Publik sebenarnya berharap mereka bisa double winner di London. Tepatnya melalui laga final Grand Slam Wimbledon.

Sayangnya petenis Italia Matteo Berrettini harus mengakui keunggulan Novak Djokovic dengan skor 6-7 (4-7), 6-4, 6-4, dan 6-3.

Gelar ini tidak saja menjadi obat pelipur lara setelah "Negeri Pizza" gagal berlaga di Piala Dunia Rusia 2018.

"Kami tidak bisa memenangkan semuanya," kata fans bernama Piero. "Yang penting kami juara Euro. Ini tahun kami," timpal pacarnya, Federica.

Melalui kemenangan ini, publik ingin melupakan memori kelam Covid-19 yang menghantam mereka sejak tahun lalu.

Italia sempat dihantam wabah dengan keras pada Februari 2020. saat ini, total korban meninggal mencapai 128.000 orang.

Hanya beberapa dari warga yang mengenakan masker, setelah kebijakan penggunaannya dilonggarkan sejak akhir Juni.

Sempat ada wacana untuk memasang layar raksasa di Stadion Olimpico. Namun pemerintah membatalkannya karena takut dengan keberadaan varian Delta.

"Setelah 1,5 tahun wabah, penderitaan, kematian, ini penyelamat. Semoga saja varian Delta tak mengacaukannya," kata Pierluigi de Amicis.

Harian paling terkemuka Corriere della Sera menulis, publik mulai tersenyum sejak dilanda wabah Covid-19 yang merupakan tragedi pasca-perang.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/12/091844470/melalui-trofi-juara-euro-2020-italia-ingin-obati-kenangan-pahit-tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke