Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden: "Tidak Terhindarkan" Afghanistan Dapat Jatuh di Tangan Taliban

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada Kamis (8/7/2021) mengatakan bahwa "tidak dapat dihindari" Afghanistan dapat jatuh di tangan Taliban dan ia mengkonfirmasi penarikan pasukan AS akan berakhir pada 31 Agustus.

Pasukan AS berada di Afganistan sudah hampir 20 tahun, setelah menggulingkan rezim Taliban buntut dari serangan 9/11.

Biden kemudian mengakui bahwa "sangat tidak mungkin" pemerintah Afghanistan akan mampu mengendalikan seluruh negerinya sendiri.

Presiden AS ke-46 itu mengatakan dalam pidato di Gedung Putih bahwa militer AS telah "mencapai" tujuannya di Afghanistan, yaitu membunuh Osama bin Laden, dan menjatuhkan Al-Qaeda, serta mencegah lebih banyak serangan di Amerika Serikat.

"Kami mengakhiri perang terpanjang Amerika," ujar Biden, menyatakan bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan akan selesai pada 31 Agustus, lebih awal dari batas waktunya 11 September.

Melansir AFP pada Kamis (8/7/2021), Pentagon juga telah mengatakan bahwa saat ini prosesnya telah mencapai 90 persen.

"Status quo bukanlah opsi," kata Biden tentang kemungkinan untuk tetap tinggal di Afghanistan.

"Saya tidak akan mengirim generasi Amerika lainnya untuk berperang di Afghanistan," ujarnya.

"Amerika Serikat tidak mampu untuk tetap terikat pada kebijakan yang dibuat untuk merespons dunia seperti 20 tahun lalu," ucapnya.

"Kami perlu menghadapi ancaman baru," lanjutnya.

Biden mengatakan Amerika Serikat "tidak pergi ke Afghanistan untuk membangun bangsa" dan bahwa rakyat Afghanistan sendirilah yang harus menentukan masa depan mereka.

Namun, dia mengakui ketidakpastian tentang masa depan Afghanistan akan seperti apa.

Ditanya apakah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban adalah "tak terhindakan", Biden menjawab, "Tidak, itu tidak terhindarkan".

Dia mengatakan, "Kemungkinan akan ada satu pemerintahan di Afghanistan yang mengendalikan seluruh negara itu sangat tidak mungkin."

Taliban mengklaim telah merebut lebih dari 100 dari hampir 400 distrik di Afghanistan.

"Pemerintah Afghanistan...harus bersatu," kata Biden.

"Mereka jelas memiliki kapasitas untuk menopang pemerintah. Pertanyaannya adalah, apakah mereka akan menghasilkan semacam kepaduan untuk melakukannya?" ungkapnya.

Dia menyatakan keyakinannya pada pasukan Afghanistan, yang selama bertahun-tahun telah dilatih dan menerima peralatan dari Amerika Serikat, untuk melawan kebangkitan Taliban.

"Saya tidak percaya Taliban," kata Biden, "tetapi, saya percaya kapasitas militer Afghanistan."

Pria 78 tahun itu dengan tegas menolak penarikan pasukan AS dari Afghanistan disamakan seperti pengalaman penarikan pasukan AS dari Vietnam.

"Taliban bukan tentara Vietnam Utara," kata Biden. "Mereka tidak sebanding dalam hal kemampuan."

"Tidak akan ada situasi di mana Anda akan melihat orang-orang diangkat dari atap kedutaan besar Amerika Serikat dari Afghanistan," tambahnya. "Ini sama sekali tidak sebanding."

Taliban menyambut pernyataan Biden.

"Setiap hari atau jam ketika pasukan AS dan asing pergi lebih awal adalah langkah positif," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada AFP.

Pidato Biden dilakukan saat hari kedua pertempuran berkecamuk di ibu kota provinsi Badghis Afghanistan, dengan penduduk yang ketakutan melarikan diri atau mengunci diri di dalam.

Sejak AS mempercepat penarikan pasukan, Taliban telah meluncurkan kampanye sengit untuk merebut wilayah baru, dan kekhawatiran meningkat bahwa pasukan Afghanistan akan runtuh tanpa dukungan udara Amerika yang vital.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/09/091755370/biden-tidak-terhindarkan-afghanistan-dapat-jatuh-di-tangan-taliban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke