Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelompok Hacker Ransomware Serang Perusahaan AS, Diduga dari Rusia

MIAMI, KOMPAS.com - Grup ransomware bernama REvil, menuntut pembayaran 70 juta dollar AS dalam Bitcoin pasca-serangannya pada vendor perangkat lunak yang berbasis di Miami Florida, Kaseya.

Dilansir DW, data perusahaan milik Kaseya "dikuasai" geng kriminal siber yang diduga dari Rusia ini.

Ribuan data klien, termasuk dari Indonesia, diperkirakan akan terdampak.

Sejauh ini, tim keamanan siber AS bekerja cepat
demi mengatasinya. Kaseya punya ribuan pelanggan dari seluruh dunia. Karena itu serangan ini dinilai bukan main-main.

Awalnya, geng kriminal ini menuntut uang tebusan hingga 5 juta dollar AS.

Namun pada Minggu (4/7/2021), mereka menuntut uang tebusan sebesar 70 juta dollar AS dalam bentuk mata uang kripto.

Kalau dibayarkan, geng peretas ini menyatakan akan memulihkan data Kaseya.

CEO Kaseya Fred Voccola memperkirakan, jumlah kliennya yang menjadi korban peretasan bisa mencapai ribuan.

Kebanyakan dari mereka punya usaha kecil seperti praktik dokter gigi, firma arsitektur, praktik operasi plastik, perpustakaan, dan lain sebagainya.

Perusahaannya selama ini memang melakukan instalasi pembaruan perangkat lunak secara otomatis.

Di samping itu, mereka juga mengelola cadangan dan tugas-tugas penting lainnya bagi para klien.

Deputi Penasihat Keamanan Nasional, Anne Neuberger, mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden AS Joe Biden serius mengatasi masalah ini.

"Kami telah mengarahkan sumber daya penuh untuk menyelidiki insiden ini," ujar Neuberger.

Ini bukan serangan ransomware pertama yang memanfaatkan penyedia layanan pengelola.

Pada tahun 2019, para hacker juga sempat merusak jaringan di 22 kota di Texas lewat satu jaringan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/06/125027370/kelompok-hacker-ransomware-serang-perusahaan-as-diduga-dari-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke