Gegap Gempita Perayaan Ulang Tahun ke-100 Partai Komunis China

BEIJING, KOMPAS.com – Perayaan ulang tahun ke-100 Partai Komunis China dimulai pada Kamis (1/7/2021) pagi waktu setempat di Lapangan Tiananmen, Beijing.

Perayaan tersebut dimulai dengan penerbangan jet-jet tempur dan sejumlah helikopter milik “Negeri Panda”.

Sekitar 30 helikopter terbang dan membentuk formasi beruliskan angka “100” sebagaimana dilansir Reuters.

Formasi tersebut membuat kerumunan di Lapangan Tiananmen bersorak. Para pejabat China, Presiden Xi Jinping, duduk di benteng selatan Kota Terlarang.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Xi mengatakan China telah mencapai tujuannya untuk membangun masyarakat yang cukup makmur.

Xi menambahkan, tema keseluruhan dari kerja Partai Komunis China selama seabad terakhir adalah untuk meremajakan bangsa.

"Orang-orang China tidak hanya pandai menghancurkan dunia lama, mereka juga telah menciptakan dunia baru. Hanya sosialisme yang bisa menyelamatkan China," kata Xi.

Popularitas Xi dan partainya di dalam negeri melambung ketika China dapat pulih dengan cepat dari China-19 dan mengambil sikap yang lebih tegas di panggung global.

Namun, Beijing mendapat banyak kritikan dari luas atas tindakannya di Hong Kong dan Xinjiang.

Xi menegaskan, rakyat China tidak akan pernah membiarkan kekuatan asing dapat menggertak, menindas, atau menundukkan negaranya.

"Siapa pun yang berani mencoba melakukan itu akan dibenturkan kepalanya ke Tembok Besar yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China," ujarnya.

Di bawah kepemimpinan Mao Zedong, Partai Komunis China berkuasa di negara tersebut usai berakhirnya perang saudara pada 1949.

Xi berujar, China akan membangun kekuatan militernya guna menjaga kedaulatan, keamanan dan pembangunan China.

“Kita harus mempercepat modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata,” kata Xi.

Pada Senin (28/6/2021), Xi memimpin pertunjukan teater di Stadion Nasional Beijing dalam sebuah pertunjukan yang dihadiri oleh ribuan orang.

Media pemerintah China menggambarkan pertunjukan tersebut sebagai karya yang “epik”.

Di akhir pertunjukan, penonton bangkit untuk menyanyikan lagu berjudul Tanpa Partai Komunis, Tak Akan Ada China Baru.