Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pangeran William Khawatir Harry “Kebablasan” dan Rusak Relasi Keluarga

Seorang teman memberi tahu The Mail pada Minggu (30/5/2021) bahwa William kecewa dan “sangat prihatin,” setelah serangan terbaru Pangeran Harry.

Anak kedua Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana itu kembali melontarkan pandangan soal kurangnya dukungan untuk istrinya Meghan Markle, ketika berjuang dengan kesehatan mentalnya.

Kritik itu disampaikan Harry terhadap keluarganya dalam episode 95 menit dari program TV-nya, "The Me You Can't See" with Oprah Winfrey pada Jumat (28/5/2021).

Masalah itu tidak diulas dengan tajam saat penampilan sebelumnya untuk mempromosikan serial tersebut, atau selama wawancara kontroversial pasangan itu bersama Oprah pada Maret.

Tapi Harry tampak mengecam keluarganya, dengan merujuk pada “rasa malu” yang dirasakan oleh keluarga kerajaan ketika dihadapkan dengan masalah kesehatan mental.

“Sebagai orang tua, sebagai saudara, tentu dari apa yang saya pelajari, ada rasa malu yang kita rasakan. Kita seperti: ‘bagaimana mungkin kita tidak melihatnya’."

"Tapi kita semua tahu ketika orang-orang menderita dan orang-orang berjuang, kita semua sangat pandai menutupinya," katanya kepada aktris Glenn Close, yang menjadi tamu dalam episode tersebut.

Dalam penampilan sebelumnya, dia menuduh Pangeran Charles meninggalkannya sendirian untuk menderita atas trauma kematian ibunya, Putri Diana.

“Ayah saya biasa berkata kepada William dan saya, 'Yah, itu seperti itu untuk saya jadi itu akan seperti itu untuk Anda’.” klaimnya.

"Itu tidak masuk akal. Hanya karena Anda menderita bukan berarti anak-anak Anda harus menderita. Faktanya, justru sebaliknya."

Sebuah sumber mengatakan bahwa ada 'kekhawatiran daripada ketakutan' di Istana Buckingham bahwa Harry dan istri yang sedang hamil besar akan membuat tuduhan lebih lanjut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/31/080431170/pangeran-william-khawatir-harry-kebablasan-dan-rusak-relasi-keluarga

Terkini Lainnya

Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke