Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Covid-19 India Menjalar ke Desa, Penduduk Beralih ke Klinik Ilegal

PARSAUL, KOMPAS.com - Gelombang kedua virus corona memukul parah India sehingga membebani sistem kesehatannya, bahkan di kota-kota besar.

Seorang pejabat pemerintah melaporkan wabah Covid-19 India telah stabil di beberapa bagian negara. Tetapi, kematian meningkat 4.194 pada Sabtu (22/5/2021).

Infeksi diyakini telah menyebar di daerah pedesaan di mana layanan kesehatan publik langka dan sudah melampaui batas.

Menurut laporan Reuters fasilitas medis pedesaan India bobrok. Sedikit dokter serta perawat yang bekerja di lapangan.

Artinya banyak klinik dijalankan oleh orang-orang yang tidak memiliki pelatihan.

Seperti yang ditemukan di desa Parsaul, sekitar 60 km (40 mil) dari ibu kota New Delhi. Reuters menemukan seorang mantan pekerja rumah sakit India, yang tanpa pendidikan medis, menjalankan sebuah klinik kecil tanpa izin.

Dia merawat pasien yang kesulitan bernapas, dan memeriksa kadar oksigen pasien saat mereka berbaring di ranjang anyaman bambu.

Mantan asisten rumah sakit, yang hanya diketahui berusia 52 tahun tersebut, pindah dari satu ranjang ke ranjang lain. Dia untuk memeriksa tingkat IV.

Sementara kantong infus yang kosong menumpuk di bawah tangga berdinding bata.

"Pasien dengan demam dan masalah pernapasan telah meningkat dalam dua bulan terakhir," kata mantan asisten tersebut.

Dia mengaku telah membantu pasien di kliniknya sejak 1993. Tetapi dia tidak ingin menyebutkan namanya, karena takut mendapat reaksi keras dari pihak berwenang.

"Orang-orang dari enam atau tujuh desa terdekat mengenal saya secara pribadi dan memercayai saya."

Beberapa pasien mengenakan masker wajah saat berbaring di ranjang anyaman klinik ilegal itu. Sementara yang lain menutupi wajah dengan pakaian.

Ashok, seorang penduduk desa datang ke klinik ilegal itu bersama pasien yang demam. Dia mengatakan orang-orang di daerahnya takut untuk keluar dari rumah.

Dia menduga virus corona telah menewaskan sekitar 15 orang di dekatnya, dalam beberapa hari terakhir.

Infrastruktur kesehatan yang buruk dan kurangnya pengujian membuat banyak pasien tidak tahu apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau hanya flu.

Bubli, 30 tahun, juga mengunjungi klinik ilegal tersebut untuk mendapatkan pengobatan demam.

"Tidak, dia tidak mengidap Covid-19, itu hanya demam. Kami takut Covid, tapi pergi ke rumah sakit besar lebih berbahaya," kata suami Bubli kepada Reuters.

Total infeksi di negara itu mencapai 26,3 juta pada Sabtu (22/5/2021), jumlah itu tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sementara jumlah kematian total negara itu yang tercatat 295.525 jiwa.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/24/081430970/covid-19-india-menjalar-ke-desa-penduduk-beralih-ke-klinik-ilegal

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke