Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Misteri Pembunuhan di Hinterkaifeck, Semua Korban Ditemukan Tanpa Kepala

KOMPAS.com – Pada 31 Maret 1922, terjadi peristiwa menggemparkan di ladang dan kediaman keluarga Gruber di Hinterkaifeck, Bavaria, Jerman.

Enam keluarga Gruber yang terdiri dari Andreas (63), sang istri Cäzilla (72), putri mereka Victoria (35), dua anak Victoria, Cäzilla (7) dan Josef (2), serta pembantu baru Maria Baumgartner (44), tewas secara mengenaskan. Kepala mereka dipotong menggunakan cangkul dengan pegangan panjang.

Kejanggalan dari pembunuhan tujuh orang tersebut adalah tidak satu orang pun terlihat melakukan perlawanan ketika dibunuh.

Dari hasil autopsi, ditemukan fakta bahwa semua anggota keluarga Gruber dibunuh dengan sadis. Tengkorak kepala dan wajah mereka hancur dihantam benda sejenis cangkul.

Bagian yang paling memilukan dialami si kecil Cäzilla. Sebab, ketika ditemukan, mayatnya terlihat menggenggam sejumlah rambut. Polisi menduga ia sangat ketakutan sehingga tanpa sadar menarik rambutnya sendiri.

Ditulis Mental Floss, Kamis (31/8/2017), selama investigasi, polisi mencurigai lebih dari 100 orang sebagai pembunuh. Namun, penyelidikan tidak pernah membuahkan hasil.

Bahkan hingga tahun 1986, batas waktu terakhir penyelidikan oleh pihak kepolisian, kasus pembunuhan keji ini tak juga terungkap.

Kronologi penemuan mayat-mayat tanpa kepala

Pada 1 April 1922, dua pengantar kopi, Hans dan Eduard Schirovsky tiba di ladang Gruber untuk memberikan pesanan.

Mereka sempat mengetuk beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Keduanya pun meninggalkan kediaman Gruber dengan perasaan curiga.

Kecurigaan itu turut dirasakan pihak sekolah Cäzilla. Pasalnya, gadis kecil itu tidak terlihat mengikuti kelas selama beberapa hari.

Sejumlah tetangga juga merasa heran karena keluarga Gruber tidak datang ke ibadah Minggu di gereja.

Tiga hari berikutnya, tepatnya pada 4 April 1922, tukang reparasi Albert Hofner pergi ke ladang tersebut untuk memperbaiki mesin pencacah makanan.

Saat tiba, ia tak melihat satu pun tanda-tanda dari keluarga Gruber dan hanya mendengar suara-suara hewan ternak serta anjing di dalam kandang. Ia lalu memutuskan untuk menyelesaikan perbaikan tanpa kehadiran keluarga Gruber.

Pada hari yang sama sekitar pukul setengah empat sore, tetangga mereka yang bernama Lorenzo Schlittenbauer mengirim putranya, Johann (16) dan anak tirinya Josef (6) untuk mengecek keluarga tersebut. Keduanya kembali ke rumah tanpa berjumpa seorang pun.

Hingga akhirnya Schlittenbauer datang bersama Michael Plöll dan Jakob Sigl. Ketika memasuki kandang, mereka menemukan jasad Andreas, sang istri Cäzilla, Viktoria, dan si kecil Cäzilla yang telah menjadi mayat tanpa kepala.

Sementara itu, pembantu rumah tangga Maria Baumgartner dan si kecil Josef ditemukan tewas di dalam rumah dengan kondisi serupa.

Kejadian aneh sebelum pembunuhan

Sebelum Maria bergabung bersama keluarga Gruber, terdapat pembantu rumah tangga lain yang bekerja. Ia keluar enam bulan sebelum pembunuhan sadis itu terjadi.

Pembantu rumah tangga itu keluar lantaran tidak betah dengan rangkaian peristiwa aneh yang terjadi di dalam kediaman Gruber.

Menurutnya, selama bekerja, ia kerap kali mendengar suara-suara aneh di loteng dan menemukan jejak kaki yang berasal dari hutan lebat di belakang peternakan.

Jejak kaki ini terlihat masuk ke dalam peternakan dan tidak pernah mengarah kembali ke hutan.

Pembantu rumah tangga lama juga bersaksi bahwa ia kerap kali kehilangan kunci-kunci rumah dan mendapati pintu ruang peralatan terlihat seperti dirusak seseorang.

Keluarga itu bahkan menemukan koran aneh terbitan Munich. Tidak ada seorang pun yang ingat pernah membeli koran ini. Namun, Andreas tak ambil pusing dan menyangka bahwa tukang koran salah menempatkan koran pesanan.

Bahkan, menurut keterangan teman Cäzilla, beberapa hari sebelum kejadian pembunuhan, Viktoria terlihat bertengkar hebat dengan seseorang dan lari menuju hutan selama beberapa jam.

Meski dihantui sejumlah kejadian aneh, Andreas menolak saran dari para tetangga untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Keanehan setelah pembunuhan

Keanehan lain yang ditemukan pihak kepolisian terjadi setelah pembunuhan. Pasalnya, tidak ditemukan satu barang pun yang hilang.

Dari hasil penyelidikan, terungkap fakta bahwa sosok pembunuh menetap selama beberapa hari setelah membunuh enam anggota keluarga.

Hal tersebut terlihat dari kondisi ternak yang telah diberi makan, berkurangnya persediaan roti keluarga, bekas potongan daging di dapur, anjing peliharaan yang telah dilepas keluar, dan nampan berisi makanan di dalam rumah.

Para tetangga bahkan tidak menyadari absennya keluarga Gruber, karena mereka masih melihat kepulan asap yang keluar dari cerobong asap setiap hari. Ini menandakan bahwa masih ada orang di dalam rumah sesaat setelah pembunuhan itu terjadi.

Tepat sehari setelah pembunuhan, pengrajin bernama Michael Plöckl tidak sengaja lewat di depan kediaman Gruber. Ia mengaku melihat seseorang tengah menyalakan oven rumah.

Selain itu, Plöckl juga mendapati bahwa aroma yang dikeluarkan cerobong asap memiliki bau menyengat yang busuk.

Pada hari yang sama pukul tiga dini hari, petani sekaligus pemotong daging bernama Simon Reißländer mengaku melihat dua orang misterius di tepi hutan dekat dengan peternakan keluarga Gruber. Saat bertatapan dengan Reißländer, dua orang itu memalingkan wajah mereka.

Ketika mendengar tentang berita kematian keluarga Gruber, Reißländer yakin dua sosok misterius itu ikut andil dalam pembunuhan. Namun, keduanya tidak pernah diidentifikasi secara jelas oleh pihak kepolisian.

Suspek pembunuhan

Dari banyaknya suspek yang dicurigai pihak kepolisian, nama Karl Gabriel masuk ke dalam daftar teratas.

Ia merupakan suami Viktoria. Sosoknya dilaporkan telah meninggal dunia di Arras, Prancis, semasa Perang Dunia I. Namun, anehnya, mayat Gabriel tidak pernah ditemukan.

Beberapa teori menyebutkan bahwa Gabriel sebenarnya masih hidup. Sejumlah rekannya bahkan bersaksi jika mereka pernah melihat Gabriel selepas Perang Dunia I.

Motif Gabriel ini diduga karena rasa sakit hati atas perselingkuhan Viktoria dengan sang Ayah, Andreas. Ya, kedua anak dan ayah ini dirumorkan memiliki hubungan inses. Buah cinta dari keduanya adalah anak bungsu Viktoria, Josef.

Selain Gabriel, suspek lain yang muncul ke permukaan adalah Lorenz Schlittenbauer. Sejak kematian istrinya pada 1918, Schlittenbauer dipercaya memiliki hubungan khusus dengan Viktoria. Rumor menyebut bahwa Josef merupakan anak dari keduanya.

Penduduk setempat mencurigai sosok Schlittenbauer karena beberapa tindakannya yang terlihat mencurigakan. Ia merupakan orang pertama yang menemukan keenam mayat tanpa kepala tersebut.

Ketika menyelidiki raibnya keluarga Gruber pada 4 Maret 1922, ia harus mendobrak gerbang untuk memasuki gudang karena semua pintu terkunci.

Namun segera setelah menemukan empat mayat di gudang, ia rupanya langsung membuka pintu depan dengan kunci dan dicurigai memasuki rumah seorang diri. Banyak orang bertanya, dari mana ia mendapatkan kunci utama rumah?

Seperti diketahui, keluarga Gruber sempat mengeluhkan kunci rumah mereka yang menghilang beberapa hari sebelum pembunuhan.

Ketika ditanya mengapa ia pergi memasuki rumah sendirian, padahal bisa saja si pembunuh masih berada di dalam, Schlittenbauer mengaku bahwa ia ingin memastikan keadaan anak tirinya, Josef.

Pihak kepolisian bahkan menyebut Schlittenbauer sebagai sosok pengganggu karena beberapa kali menghalangi jalannya investigasi.

Kecurigaan akan Schlittenbauer tidak berhenti di situ saja. Selama bertahun-tahun, para tetangga dan penduduk lokal Hinterkaifeck mencurigai sosoknya sebagai pembunuh.

Hal tersebut didasarkan pada komentar aneh Schlittenbauer yang dianggap menunjukkan pengetahuan detail yang hanya diketahui pembunuh.

Menurut laporan kasus, guru lokal Hans Yblagger bertemu dengan Schlittenbauer pada 1925. Saat itu, ia kedapatan berkunjung ke sisa-sisa peternakan Hinterkaifeck yang telah dihancurkan.

Ketika ditanya, mengapa ia ada di sana, Schlittenbauer mengatakan bahwa upaya si pembunuh untuk menguburkan semua jasad tidak bisa terlaksana karena tanah di sekitar peternakan yang membeku.

Pernyataan itu dianggap sebagai bukti bahwa ia memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi tanah pada saat pembunuhan.

Hal tersebut langsung dibantah pihak kepolisian yang menganggap pengetahuan semacam itu lumrah diketahui Schlittenbauer, karena ia adalah tetangga keluarga Gruber dan akrab dengan kondisi tanah setempat.

Di samping Gabriel dan Schlittenbauer, sejumlah nama yang diduga sebagai sosok yang bertanggung jawab, di antarnya Grump bersaudara, Karl dan Andreas S, Peter Weber, Bichler bersaudara, Georg Siegl, Yhaler bersaudara, hingga Paul Mueller.

Namun, semua nama itu tidak bisa dipastikan sebagai pembunuh keluarga Gruber karena kurangnya bukti.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/18/103000170/misteri-pembunuhan-di-hinterkaifeck-semua-korban-ditemukan-tanpa-kepala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke