Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria dengan 16 Istri dan 151 Anak Akan Menikah Lagi untuk Tambah Populasi Negara

Pria bernama Misheck Nyandoro (66) ini mengungkapkan, dia bersiap menikahi istri ke-17 musim dingin mendatang.

Ia mengaku ingin punya anak lebih banyak lagi sebagai bagian dari proyek poligaminya selama 38 tahun.

Selain itu Nyandoro juga bercita-cita memiliki 100 istri dan 1.000 anak sebelum meninggal.

Dia sampai membuat jadwal untuk membagi waktu berduaan dengan istri-istrinya.

"Ini pekerjaan saya. Saya tidak punya pekerjaan lain. Saya mengubah perilaku saya di kamar tidur agar sesuai dengan usia masing-masing istri saya."

"Saya tidak bertindak sama dengan yang muda seperti yang saya lakukan ke yang lebih tua," kata Nyandoro dikutip dari Mirror.

Kemudian World of Buzz pada Senin (17/5/2021) mewartakan, Nyandoro ingin menikahi yang lebih muda karena istri tuanya tidak lagi tertarik dengan seks.


Secara finansial Misheck Nyandoro merasa tidak terbebani memiliki lebih dari 150 anak, dan menjelaskan bahwa dia malah mendapat manfaat.

"Anak-anak saya memanjakanku. Saya selalu mendapat hadiah dan uang tunai dari mereka dan putra tiri saya."

Sebanyak 50 anaknya bersekolah, 6 bekerja di Tentara Nasional Zimbabwe, 2 bekerja dengan polisi, 11 lainnya dalam profesi berbeda, dan 13 putrinya sudah menikah.

Dia juga memiliki seorang putra yang poligami dengan empat istri.

Misheck Nyandoro terakhir kali menikah pada 2015 dan mengambil jeda sejenak karena situasi ekonomi Zimbabwe memburuk.

Namun dia berencana menikah lagi tahun ini demi menambah populasi Zimbabwe, setelah negara itu terlibat Perang Semak Rhodesian dan Nyandoro memperjuangkan kemerdekaan negaranya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/17/200520670/pria-dengan-16-istri-dan-151-anak-akan-menikah-lagi-untuk-tambah-populasi

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke