Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Meninggal Covid-19 di India Diduga 10 Kali Lipat Lebih Tinggi, Ini Alasannya...

Pada Kamis (22/4/2021), negara di Asia Selatan itu melaporkan 314.835 infeksi, kasus harian tertinggi di dunia.

Sementara korban yang mengembuskan napas karena virus corona mencapai 2.074 orang, menurut catatan kementerian kesehatan.

Sistem kesehatan India dipaksa bertekuk lutut oleh gelombang kedua Covid-19 yang tiga kali lipat lebih mengerikan.

Diwartakan Daily Mail, tim medis menduga mutasi ganda dari varian baru corona dipercaya menjadi penyebab utama.

Pada awal 2021, "Negeri Bollywood" itu mengira sudah mengalahkan corona dengan memulai vaksinasi.

Dampaknya, masker pun diabaikan. Warga pun berkerumun saat festival keagamaan, pemilu, hingga permainan kriket.

Kini, sejumlah kota kembali lockdown, obat seperti remdesivir dijual di pasar gelap, dan tabung oksigen dijarah.

Sementara kasus infeksinya meningkat tajam, jumlah korban meninggal di negara rival Pakistan tersebut relatif rendah.

Meski begitu, laporan lokal di Negara Bagian Gujarat, Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, dan Bihar menyebut ada 1.833 orang yang mati karena corona.

Angka itu didapat berdasarkan jumlah jenazah di krematorium yang dihitung. Adapun angka pemerintah setempat total hanya 228.

Di Jamnagar, merujuk pada analisis Financial Times, ada 100 korban Covid-19 yang dikremasi. Namun, hanya satu yang resmi dihitung.

Tantangan yang dihadapi begitu berat. Di ibu kota Delhi, kurang dari 100 ranjang tersedia bagi pasien yang butuh ventilator.

Rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta, meminta otoritas pusat untuk secepatnya menyediakan oksigen.

NDTV memberitakan, enam rumah sakit swasta kehabisan oksigen dan membuat Pengadilan Tinggi Delhi memerintahkan agar suplai segera dibuat.

Di RS Dharamveer Solanki, Dokter Pankaj Solanki harus memastikan 10 pasien di Ruang Perawatan Intensif (ICU) Covid-19 bisa bernapas.

Dia harus ke vendor oksigen untuk mendapatkan cadangan, dengan sopirnya juga diperintahkan berkeliling.

"Benar-benar melelahkan secara mental. Saya tak sanggup menahannya. Apa yang bakal terjadi dengan pasien?" keluhnya.

Di Patna, Pranay Punj mengungkapkan dia harus berkeliling dari apotek ke apotek guna mencari remdesivir bagi ibunya.

Salah satu apoteker kemudian menerangkan obat itu bisa didapat ke pasar gelap, dengan imbalan 100.000 rupee (Rp 19,3 juta).

Krisis ini tak pelak membuat pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dikritik, yang sebelumnya mengizinkan festival keagamaan dan acara politik skala besar.

Menteri Perdagangan Piyush Goyal akhir pekan lalu menuding para dokter sudah memberikan "yang tidak perlu" kepada pasien.

Adapun Modi pada Selasa (20/4/2021) menyatakan pemerintahannya berjibaku sekeras mungkin mengalahkan Covid-19.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/23/113226170/korban-meninggal-covid-19-di-india-diduga-10-kali-lipat-lebih-tinggi-ini

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke