Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ever Given Tertahan Lagi, Harus Bayar Rp 14,5 T Kerugian Terusan Suez Baru Bebas Pergi

SUEZ, KOMPAS.com - Setelah tidak lagi terjebak di jalur sempit Terusan Suez, kapal Even Given tidak serta-merta bebas pergi.

Kapal kontainer raksasa itu masih tertahan di danau buatan Terusan Suez karena perselisihan tentang siapa yang harus membayar untuk mengeluarkannya dari jalur air perdagangan internasional tersebut.

Melansir Business Insider pada Minggu (11/4/2021), pihak berwenang Mesir menyatakan tidak akan melepaskan kapal besar, yang terjebak di Terusan Suez selama hampir seminggu itu. Tepatnya sampai pemiliknya setuju untuk membayar hingga 1 miliar dollar AS (Rp 14,5 triliun) sebagai kompensasi.

"Kapal itu akan tetap di sini sampai penyelidikan selesai dan kompensasi dibayarkan," kata Letnan Jenderal Osama Rabie, yang memimpin Otoritas Terusan Suez, kepada stasiun berita lokal pada Kamis (8/4/2021), menurut The Wall Street Journal.

"Kami berharap kesepakatan cepat," katanya. Dia juga menambahkan bahwa setelah pemilik kapal menyetujui kompensasi, kapal baru akan diizinkan bergerak.

Rabie mengatakan, pihak berwenang Mesir akan meminta 1 miliar dollar AS (Rp 14,6 triliun) untuk menutupi biaya pembebasan kapal tersebut.

Angka tersebut akan meliputi biaya peralatan dan mesin, yang digunakan untuk membersihkan jalan, biaya perbaikan kerusakan pada kanal akibat pengerukan sementara. Berikut juga memberi kompensasi kepada sekitar 800 orang, yang bekerja untuk melepaskan kapal seberat 200.000 ton itu.

“Ini juga akan mengembalikan biaya dari pemblokiran kanal, yang akhirnya menyebabkan kemacetan lalu lintas epik lebih dari 400 kapal di kedua sisi saluran,” kata Rabie.

Rabie tidak mengatakan bagaimana tepatnya dia sampai pada angka itu.

Menurut firma keuangan yang berbasis di London, Refinitiv, negara Mesir kehilangan biaya transit senilai 95 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) karena penyumbatan.

Masih belum jelas siapa yang akan membayar tuntutan Mesir untuk kompensasi.

Shoei Kisen Kaisha Ltd., pemilik Jepang dari Ever Given, mengatakan kepada The Journal bahwa pihaknya belum mendapat kabar resmi dari pihak berwenang Mesir.

Eric Hsieh, Presiden Evergreen Marine Corp., penyewa Ever Given, mengatakan, perusahaannya bebas tanggung jawab dari penundaan kargo, karena akan ditanggung oleh asuransi, lapor Bloomberg.

Ever Given setinggi 1.300 kaki menjadi berita utama pada 23 Maret ketika membelok keluar jalur selama badai angin yang tak terduga. Kapal lalu “bersarang” di gumuk pasir Terusan Suez, dan mengganggu perdagangan global.

Enam hari kemudian, kapal itu baru bisa dibebaskan.

Sejak itu, Mesir membuka penyelidikan formal tentang bagaimana kapal itu terjebak.

Kapal, muatannya, dan 25 orang awak dari India akan tetap berlabuh di Great Bitter Lake Mesir sampai penyelidikan selesai.

Awal bulan ini, pihak berwenang memberi tahu Insider bahwa awak kapal itu aman dan akan terus digaji.

Rabie mengatakan, dia lebih suka menyelesaikan masalah kompensasi di luar pengadilan, meskipun dia tidak mengesampingkan gugatan.

"Kami bisa menyetujui kompensasi tertentu, atau dibawa ke pengadilan. Jika mereka memutuskan untuk menggunakan jalur pengadilan, maka kapalnya harus ditahan," katanya menurut CNBC.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/13/084348570/ever-given-tertahan-lagi-harus-bayar-rp-145-t-kerugian-terusan-suez-baru

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke