Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kutukan Firaun Dikaitkan dengan Insiden Terusan Suez hingga Gedung Ambruk di Mesir

Dalam kicauan yang berkembang di Twitter, netizen menghubungkan prosesi pemindahan mumi dari 22 anggota kerajaan dari satu museum ke museum lain di Mesir, dengan sejumlah bencana beruntun di “Negeri Firaun” tersebut.

Para pejabat berencana mengangkut mumi dari Museum Mesir di Tahrir Square ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat pada 3 April.

Berita terkait pawai mumi tersebut disusul dengan terjadinya rentetan bencana di negara tersebut.

Mesir telah menjadi sorotan berita utama dunia dengan sejumlah bencana yang melanda negara itu hanya dalam satu minggu menurut ArabNews.

Selain kapal di Terusan Suez, negara itu menyaksikan kecelakaan kereta api yang fatal di Sohag. Sebuah bangunan berlantai 10 juga ambruk di Suez Bridge. Sementara pilar beton besar dikabarkan runtuh selama pembangunan jembatan di Mariotia.

Pengguna media sosial yang menyalahkan kutukan firaun atas hal itu, kembali menggemakan “frasa” populer dalam legenda Raja Mesir: “Kematian akan datang dengan cepat bagi mereka yang mengganggu perdamaian raja.”

Legenda kuno menunjukkan, siapa pun yang mengganggu mumi Mesir kuno, akan diganggu dengan kutukan yang disebut diletakkan pada jasad selama penguburan.

Komentar ahli

Meskipun Twitter dibanjiri dengan unggahan yang menuding kutukan firaun, Daily Mail pada Selasa (30/3/2021) melaporkan bahwa para arkeolog menentang klaim tersebut.

Mereka memastikan tidak ada kuburan kuno yang dirusak selama penggalian. Sementara “terjadinya kecelakaan itu hanyalah takdir.”

Arkeolog terkenal Mesir Zahi Hawass juga mengonfirmasi hal ini, dia meyakinkan “tidak ada hal seperti itu (kutukan).”

Berbicara kepada televisi Al-Arabiya, Hawass menjelaskan kematian para arkeolog yang telah menggali kuburan di masa lalu, disebabkan oleh kuman yang ada di situs tersebut.

Menurutnya, prosesi pemindahan mumi kerajaan adalah publisitas terbesar untuk Mesir.

“Mata seluruh dunia akan tertuju pada Mesir di tengah penghormatan yang tinggi selama pengangkutan mumi yang akan memakan waktu 40 menit,'' terangnya.

Di antara pameran museum yang akan dipindahkan adalah mumi Raja Ramses II, Seqenenre Tao, Thutmose III, dan Seti I, dan ratu Hatshepsut, Meritamen, istri Raja Amenhotep I dan Ahmose-Nefertari, istri Raja Ahmose.

Raja Ramses II, juga dikenal sebagai Ramses Agung, adalah penguasa Mesir kuno yang paling kuat dan termasyhur. Dia dikenal oleh penerusnya sebagai "Leluhur Agung.”

Beberapa ekspedisi militer yang dipimpinnya berhasil memperluas Kekaisaran Mesir, yang membentang dari Suriah di timur hingga Nubia di selatan.

Ramses adalah firaun ketiga dari Dinasti ke-19 Mesir, dan memerintah dari 1279 hingga 1213 SM.

Dia dikenang terutama karena perintahnya untuk membuat patung-patung kolosal dan untuk program pembangunan masifnya.

Sejarawan dan penulis Mesir, Bassam El-Shammaa, juga menolak rumor kutukan firaun yang beredar. Menurutnya frasa dan bentuk yang diukir di dinding kuil hanya mengekspresikan imajinasi orang Mesir kuno.

Berdasarkan keterangannya, beberapa mumi berjamur, sehingga menyebabkan penumpukan bakteri di dinding makam. Ini dapat menyerang sistem pernapasan dan berakibat fatal.

El-Shammaa juga setuju dengan Hawass tentang teori kematian arkeolog masa lalu di lokasi makan kuno.

Menurutnya, peti mati bisa mengeluarkan amonia, mengakibatkan luka bakar pada mata dan hidung, radang paru-paru, dan terkadang kematian.

El-Shammaa juga menjelaskan bagaimana kotoran kelelawar yang ditemukan di dalam kuburan membawa jamur, yang bisa membawa penyakit pernapasan yang mirip dengan influenza.

Legenda kutukan firaun

Legenda soal “Kutukan Firaun” muncul setelah kematian lebih dari 20 orang yang bekerja untuk mengungkap rahasia makam Tutankhamun pada 1922.

Arkeolog Inggris Howard Carter, dipekerjakan oleh Lord Carnarvon, menemukan makam raja bocah Tutankhamun.

Temuan ini memicu minat yang tinggi akan segala hal tentang Mesir Kuno.

Dan itu juga menimbulkan spekulasi gila bahwa, dengan “mengganggu” tempat peristirahatan firaun, Carter telah melepaskan kutukan yang akan mengikuti semua yang terkait dengan penyerbuan kamar Raja Tut di Lembah Para Raja.

Sejumlah peristiwa menimbulkan kehebohan pemberitaan dan memunculkan apa yang disebut “Kutukan Para Firaun.”

Pertama, kemunculan seekor kobra, simbol monarki Mesir, masuk ke sangkar burung Carter dan membunuh burung kenari milik sang arkeolog itu.

Kemudian, kematian Lord Carnarvon yang disebut karena gigitan nyamuk, yang kemudian terinfeksi dan menimbulkan keracunan pada darahnya.

Arthur Conan Doyle, pencipta kisah fiksi Sherlock Holmes, menyatakan kematian Lord Carnarvon disebabkan oleh “kekuatan spiritual” pendeta Tutankhamun, untuk menjaga makam kerajaan. Kisah ini semakin memicu minat pemberitaan selanjutnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/30/125329970/kutukan-firaun-dikaitkan-dengan-insiden-terusan-suez-hingga-gedung-ambruk

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke