Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pagar Kawat Berduri Jebak Pengungsi Rohingya dalam Kebakaran Hebat, 7 Orang Tewas

DHAKA, KOMPAS.com - Sejumlah saksi mata mengungkapkan bahwa pagar kawat berduri di sekitar kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh, menjebak orang-orang dalam kebakaran hebat pada Senin (22/3/2021).

Pejabat Bangladesh pada Selasa (23/3/2021) mulai menyelidiki penyebab kebakaran hebat yang membunuh setidaknya 7 orang dan puluhan ribu orang terlantar di kamp pengungsi Rohingya.

Melansir Reuters pada Selasa (23/3/2021), api mengepung kamp Balukhali dekat tenggara Cox's Bazar pada Senin malam waktu setempat, membakar ribuan gubuk ketika orang-orang bergegas menyelamatkan sedikit harta benda mereka.

Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa pagar pembatas berduri sekitar kamp menjebak banyak orang, melukai beberapa orang, dan menyebabkan badan-badan kemanusiaan internasional menyerukan pagar itu dicabut.

Organisasi kemanusiaan Refugees International, yang memperkirakan 50.000 orang telah mengungsi, mengatakan tingkat kerusakan mungkin tidak diketahui untuk beberapa waktu.

"Banyak anak hilang, dan beberapa tidak dapat melarikan diri karena kawat berduri dipasang di kamp," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

John Quinley dari Fortify Rights, sebuah organisasi hak asasi yang bekerja dengan Rohingya, mengatakan dia telah mendengar laporan serupa.

Kemudian, ia menambahkan bahwa pagar itu juga telah menghambat distribusi bantuan kemanusiaan dan layanan vital di kamp-kamp pada masa lalu.

“Pemerintah harus menghapus pagar dan melindungi pengungsi,” kata Quinley.

"Sekarang telah terjadi sejumlah kebakaran besar di kamp-kamp termasuk kebakaran besar pada Januari tahun ini...Pihak berwenang harus melakukan penyelidikan yang tepat atas penyebab kebakaran tersebut," lanjutnya.

Sebagian besar orang di kamp-kamp itu melarikan diri dari Myanmar pada 2017 di tengah tindakan keras pimpinan militer terhadap Rohingya.

Menurut penyelidik PBB, etnis Rohingya di Myanmar dieksekusi dengan "niat genosida", tapi tuduhan itu dibantah oleh pihak Myanmar.

Polisi sejauh ini mengkonfirmasi 7 orang meninggal dalam bencana itu.

"Kami menginformasikan bahwa 7 orang meninggal dalam kebakaran itu. Di antara mereka, 3 anak ditemukan tadi malam. Hari ini, 4 jenazah ditemukan...semua terbakar tanpa bisa dikenali," kata Zakir Hossain Khan, pejabat senior polisi.

Sementara itu, Khan mengatakan kepada Reuters via telpon bahwa penyebab kebakaran hingga saat ini belum diketahui.

"Pihak terkait masih menyelidiki kemungkinan penyebab kebakaran tersebut," kata Khan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/23/170801270/pagar-kawat-berduri-jebak-pengungsi-rohingya-dalam-kebakaran-hebat-7

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke