Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catat Rekor 90 Ribu Kasus Baru, Kepercayaan Masyarakat Brasil pada Presidennya Makin Tumpul

BRASILIA, KOMPAS.com - Kepercayaan masyarakat Brasil terhadap Presiden Brasil Jair Bolsonaro mencapai titik terendah seiring penemuan kasus baru yang mencapai rekor 90.000.

Brasil mencatat rekor satu hari lebih dari 90.000 kasus Covid-19 baru pada Rabu (17/3/2021).

Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh surat kabar Brasil Folha de S.Paulo pada malam sebelumnya mencatat bahwa 54 persen responden meyakini manajemen krisis kesehatan masyarakat oleh presiden buruk atau sangay buruk, menurut Reuters.

Dukungan untuk potensi pemakzulan Bolsonaro juga 4 persen lebih tinggi, daripada jajak pendapat yang diambil pada Januari, menjadi 46 persen.

Meski demikian 50 persen responden masih menentang pemakzulan.

Bolsonaro telah berulang kali berusaha mengkerdilkan masalah pandemi. Dia pernah menyebut virus itu sebagai "flu kecil."

Presiden berusia 65 tahun itu kini berada di bawah tekanan yang besar karena sistem perawatan kesehatan “Negeri Samba” semakin kritis akibat lonjakan kasus yang tidak terkendali.

Rumah sakit berada pada atau mendekati kapasitas di lebih dari setengah negara bagian Brasil karena lonjakan tersebut, menurut The Washington Post.

Bolsonaro menunjuk menteri kesehatan nasional yang baru minggu ini. Ini adalah Menteri kesehatan keempat yang dimiliki negara itu sejak pandemi dimulai.

Situasi Covid-19 di Brasil telah diperburuk oleh peluncuran vaksin yang lambat di negara tersebut.

Varian virus yang menyebar lebih cepat dari jenis sebelumnya juga memperparah kondisi saat ini. Apalagi varian ini juga telah menunjukkan beberapa resistensi terhadap vaksin yang ada.

Selain itu, sejumlah kecil warga Brasil yang khawatir menerima vaksin yang sudah tersedia. Hanya sekitar 1,4 persen populasi yang divaksinasi penuh pada Rabu (17/3/2021), menurut Universitas Johns Hopkins.

Bolsonaro sebelumnya bersumpah tidak akan mengambil sendiri vaksin Covid-19. Pada Desember lalu dia bahkan mengatakan Pfizer / BioNTech dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang aneh, termasuk mengubah orang menjadi "buaya,"

Meski begitu, Presiden yang skeptis terhadap Covid-19 ini telah mengumumkan Brasil akan masuk sebuah "fase yang lebih agresif" dalam menangani virus.

Dia baru-baru ini juga memesan lebih dari 100 juta dosis vaksin baru, menurut AFP.

Ahli epidemiologi Julio Croda dari Universitas Mato Grosso do Sul menilai Bolsonaro sudah mulai menunjukkan perubahan yang positif.

"Tapi kami berharap lebih banyak perubahan sedang dilakukan, seperti penggunaan masker pelindung dan tindakan pembatasan. Itu penting untuk menghindari kehancuran total sistem kesehatan," ujarnya melansir Newsweek pada Kamis (18/3/2021).

Kasus baru Covid-19 telah berlipat ganda di negara ini, begitu pula kematian baru.

Korban tertinggi kedua dari hampir 2.800 kematian dilaporkan di Brasil pada Rabu (17/3/2021). Sementara kematian rata-rata dalam beberapa minggu terakhir telah lebih dari 2.000 per hari.

Jumlah kematian Covid-19 di negara itu sejak awal pandemi, lebih dari 280.000, adalah yang terbesar kedua di dunia, setelah AS.

Brasil juga membuntuti AS dengan jumlah keseluruhan kasus Covid-19 terbesar kedua, lebih dari 11,6 juta.

Namun, rata-rata jumlah harian kasus baru dan kematian baru di Brasil sekarang jauh lebih tinggi dari AS, meskipun selisih populasinya hanya berbeda 100 juta orang lebih.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa Bolsonaro, dapat menghadapi tantangan keras dari sayap kiri untuk mencari pemilihan kembali tahun depan. Dia merupakan tokoh populis konservatif yang sering dibandingkan dengan mantan Presiden AS Donald Trump.

Baik mantan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan mantan anggota parlemen Ciro Gomes memiliki 5 persen keunggulan atas Bolsonaro dalam survei PoderData baru-baru ini, menurut Reuters.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/18/223815070/catat-rekor-90-ribu-kasus-baru-kepercayaan-masyarakat-brasil-pada

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke