Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perempuan Berdaya: 10 Wanita Berpengaruh Korea Selatan dari Tokoh Sejarah hingga Idol Kpop

KOMPAS.com - Tak hanya laki-laki yang memiliki peran sebagai simbol penggerak perubahan, di sejumlah negara ada juga peran perempuan yang menjadi inspirasi nasional.

Di Korea Selatan memiliki beberapa tokoh perempuan yang menjadi pusat beberapa kisah inspiratif dan gerakan transformasi.

Kompas.com melansir The Culture Trip, berikut beberapa tokoh perempuan dari masa lalu hingga era modern kini yang menjadi simbol perkembangan Korea Selatan:

1. Hakim perempuan pertama: Lee Tai Young

Lahir pada 1914 di tempat yang sekarang menjadi wilayah Korea Utara, Lee Tai Young adalah seorang pengacara wanita pertama di Korea Selatan.

Pada 1946, ia menjadi wanita pertama yang masuk Universitas Nasional Seoul yang bergengsi dan lulus ujian peradilan nasional Korea.

Itu adalah prestasi bagi siapa saja dan pencapaian yang sangat penting, terlebih bagi seorang perempuan pada saat itu.

Lee kemudian menjadi hakim wanita pertama di negara itu dan mendirikan pusat bantuan hukum pertamanya.

Dengan mengubah undang-undang nasional, terutama yang terkait dengan keluarga dan pernikahan, Lee membantu wanita Korea meningkatkan keadaan mereka dan membela hak-hak mereka.

2. Idol Kpop wanita pertama bergaya berani: CL

Lee Che-rin atau dikenal juga sebagai CL, seorang pemimpin karismatik dari kelompok industri Kpop Korea Selatan, 2NE1.

Peran sosialnya tak remeh dan diperhitingkan.

Dengan gaya berani dan kepercayaan diri yang tinggi, penampilan sepertinya tidak sering terlihat di industri musik Korea Selatan.

Rapper wanita itu di masa lalu telah menyatakan bahwa salag satu tujuannya adalah untuk menghancurkan stereotip tentang wanita Asia yang tunduk dan pendiam.

Berkat musiknya, yang sering menampilkan lirik yang mempromosikan kemandirian dan pemberdayaan perempuan, CL terpilih sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia dalam TIME Magazine’s 100 Reader’s Poll.

3. Pilot sipil pertama: Park Kyung Won

Lahir di Daegu pada 1901, Park Kyung Won disebut sebagai pilot sipil perempuan pertama di negara selatan Semenajung Korea itu.

Setelah bekerja sebagai perawat untuk mendapatkan uang sekolahnya, Park pindah ke Jepang pada 1925 untuk mengejar impian seumur hidupnya menjadi pilot.

Dia lulus dari sekolah penerbangan 2 tahun kemudian, dan memperoleh lisensi pilot kelas dua pada tahun berikutnya.

Pada 1933, Park dipilih untuk menerbangkan rute baru antara Jepang dan Manchukuo dengan Salmson 2A2 bernama Blue Swallow.

Sayangnya, pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan Park di usia muda 32 tahun.

4. "Sweetheart" nasional: Kim Yuna

Kim Yuna yang sering disebut sebagai "Queen Yuna", adalah skater wanita pertama yang memenangkan Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Empat Benua, dan Final Grand Prix.

Sebagai "sweetheart" nasional Korea Selatan, Kim Yuna diakui sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia oleh TIME pada 2010.

Selain atletisnya, dia juga dikenal karena kontribusi filantropisnya.

Kim ditunjuk sebagai Goodwill Ambassador UNICEF pada 2010, dan sejak itu menggunakan ketenaran dan kekayaannya untuk membantu mereka yang membutuhkan di seluruh dunia.

Dia secara aktif berpartisipasi dalam upaya bantuan di Haiti dan Jepang, dan pada 2013 dia menyumbangkan 100.000 dollar AS (Rp 1,4 miliar) kepada para korban topan di Filipina.

5. Astronot pertama dengan usia muda: Yi Soyeon

Soyeon Yi sejak kecil menemukan kecintaannya pada sains setelah membantu ayahnya memperbaiki berbagai hal di sekitar rumah.

Dia kemudian menjadi wanita pertama di keluarganya yang menerima pendidikan setelah sekolah menengah.

Kemudian, pada 2008, Yi mengalahkan sekitar 36.000 pelamar untuk menjadi astronot pertama Korea Selatan dan orang pertama di bawah usia 30 yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Sebagai salah satu dari sedikit wanita di bidang yang didominasi pria, Yi telah berbicara banyak tentang pengalamannya, berharap dapat menginspirasi lebih banyak gadis untuk mengikuti jejaknya.

Sekarang tinggal di Seattle, Yi muncul dalam serial dokumenter Amerika Secret Space Escapes pada 2015.

6. Musisi dan aktivis pencegahan pelecehan anak: Yoon Mi-rae

Lahir dari ayah Afrika-Amerika dan ibu Korea, musisi Yoon Mi-rae sering mengalami diskriminasi rasial saat tumbuh di Korea Selatan yang homogen.

Pada 1990-an, ketika hip-hop masih sangat tidak umum, Yoon memulai debutnya, dan dengan cepat menjadi rapper wanita paling terkenal di negara itu.

Dia menggunakan ketenarannya untuk kebaikan, menjadi sukarelawan di kamp pemuda multikultural, dan berpartisipasi dalam Vogue Korea’s Stop & Love Campaign sebagai pendukung melawan pelecehan anak.

Bersama suaminya, Tiger JK, Yoon telah dikenal atas upayanya dalam mempromosikan pencegahan pelecehan anak oleh berbagai organisasi, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan.

7. Pemerintahan wanita: Ratu Seondeok

Terlepas dari kenyataan bahwa Korea Selatan telah diperintah oleh pria sepanjang sebagian besar sejarahnya, sejumlah wanita penting memerintah selama era Silla (57 SM - 935 M).

Salah satu yang mungkin paling menonjol adalah Ratu Seondeok, yang memerintah dari 632-647 M.

Ia dikenang karena kekuatannya, serta pengaruh budaya yang dia buat selama masa pemerintahannya.

Dia secara aktif mendorong siswanya untuk belajar di China, dan juga bertanggungjawab atas penyelesaian kuil Punhwang dan Yongmyo untuk mempromosikan studi Buddhisme di Korea.

Dia juga mengawasi pembangunan Cheomseongdae di Gyeongju, yang menjadi observatorium tertua di Asia saat ini.

8. Pembela kesejahteraan hewan: Lee Hyori

Kadang-kadang disebut sebagai "Nation's Fairy", penyanyi, aktris, produser, aktivis, dan presenter televisi Lee Hyori memulai debutnya sebagai anggota girl grup Kpop Fin.K.L pada 1998.

Sejak itu, ia telah merilis sejumlah album sebagai seorang artis solo dan penyanyi wanita dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan pada 2006.

Sebagai seorang vegetarian yang ketat di negara yang belum terbiasa dengan gaya hidup, Lee Hyori adalah seorang pembela kesejahteraan hewan dan hak-hak hewan.

Pada 2012, dia menerbitkan Closer, sebuah photobook yang sangat populer yang memberi penggemar foto tentang kehidupan sehari-harinya, keluarganya, dan anjingnya, yang dia adopsi dari tempat penampungan.

9. Simbol pejuang kemerdekaan: Yu Gwan Sun

Sebagai tokoh penting dalam organisasi Gerakan 1 Maret melawan penjajahan Jepang di Korea, Yu Gwansun menjadi simbol perjuangan kemerdekaan negara melalui protes damai.

Sering disebut "Joan of Arc Korea", Yu, yang saat itu baru berusia 17 tahun, ditangkap oleh polisi Jepang selama demonstrasi kemerdekaan pada 1919.

Peristiwa saat itu juga yang telah merenggut nyawa kedua orang tuanya yang terbunuh.

Dihukum 7 tahun penjara, dia terus berjuang untuk kemerdekaan di penjara, yang menyebabkan dia menerima pemukulan dan bentuk penyiksaan lainnya di tangan petugas Jepang.

Setahun kemudian, dia meninggal di penjara pada usia 18 tahun, dilaporkan sebagai akibat dari penyiksaan.

Dia secara anumerta dianugerahi Order of Independence Merit pada 1962.

10. Reporter wanita independen: Kim Young-me

Kim Young-me telah mengukuhkan namanya sebagai salah satu reporter wanita Korea terkemuka di industri yang sebagian besar dijalankan oleh pria.

Setelah melakukan perjalanan ke lebih dari 80 negara, Kim telah melaporkan tentang ISIS dari negara-negara yang dilanda konflik seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan.

Ia juga telah menghasilkan sejumlah film dokumenter dengan berbagai topik, mulai dari perdagangan kopi yang adil hingga kehidupan rakyat Timor Leste.

Dia telah menerima banyak penghargaan untuk karyanya, termasuk MBC Broadcast High Achievement Award dan YMCA Korea's Women Leadership Award.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/03/223533870/perempuan-berdaya-10-wanita-berpengaruh-korea-selatan-dari-tokoh-sejarah

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke