Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Celana Dalam Ini Diklaim Terbersih di Dunia, Dapat Dipakai Terus Tanpa Dicuci

ST PAUL, KOMPAS.com – Sebuah perusahaan di Amerika Serikat (AS) menciptakan produk yang diklaim sebagai celana dalam terbersih di dunia.

Pakaian dalam tersebut dapat "membersihkan diri sendiri" dan dapat dipakai setiap hari selama berpekan-pekan, bahkan berbulan-bulan, tanpa menimbulkan bau.

Perusahaan yang menciptakan produk tersebut adalah HercLeon, sebuah perusaan yang berinovasi dalam kaus kaki, kaos, dan seprai pembersih otomatis pertama di dunia.

HercLeon merupakan perusahaan yang berbasis di Minnesota, AS. Perusahaan tiu menamakan celana dalam tersebut sebagai Kribi.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pakaian dalam tersebut dinamakan HercFiber. Bahan itu disebut mampu menghancurkan semua bakteri dan tetap bersih tanpa perlu dicuci.

Yang harus dilakukan pembeli adalah membiarkan celana dalam itu diangin-anginkan setelah dipakai.

Setelah itu, celana dalam itu dapat dipakai kembali dengan aman keesokan harinya sebagaimana dilansir Oddity Central, Senin (22/2/2021).

HercFiber dibuat dari campuran serat Bambu, Eucalyptus, Beechwood, dan Tembaga.

Pembuat Kribi mengatakan, meskipun HercFiber masih rentan terhadap bakteri penyebab bau, baunya tidak bertahan lama sebagaimana yang terjadi pada kapas dan poliester.

“Kribi terus menerus menghancurkan semua bakteri dan tetap bersih,” kata HercLeon.

“Kami menganjurkan agar membiarkan Kribi diangin-angin selama beberapa jam setelah digunakan seharian. Pada saat Anda akan memakainya keesokan harinya, baunya akan segar seperti pakaian dalam yang belum pernah dipakai,” imbuh HercLeon.

Pendiri sekaligus Direktur Kreatif HercLeon, Wenceslaus Muenyi, mendapatkan ide untuk membuat pakaian dalam yang mampu "membersihkan sendiri" saat sedang dalam perjalanan di Islandia.

Saat mengemas ransel pakaian, dia menyadari bahwa itu tidak akan cukup karena beberapa pakaian mulai berbau tidak sedap setelah dipakai.

Hal itulah yang membuatnya berpikir tentang solusi berkelanjutan untuk masalah yang dia hadapi.

"Karena penasaran, Wenceslaus pulang ke rumah dan mulai mempelajari tekstil dan proses yang menyebabkan pakaian berbau tidak sedap," kata situs web HercLeon.

Tujuan utama pembuatan bahan tekstil yang dapat membersihkan sendiri adalah untuk membuat kain yang tidak terlalu sering dicuci dan dapat dipakai selama berhari-hari tanpa harus mencucinya.

“Meski banyak orang yang melihat produk yang kami buat sebagai produk kotor, kami melihatnya sebagai langkah penting selanjutnya menuju masa depan yang lebih bersih,” kata Wenceslaus.

Wenceslaus menambahkan, manusia telah bertahan hidup selama bertahun-tahun dengan kebiasaan yang tidak berkelanjutan.

“Dan satu-satunya cara kita dapat maju dan berada di planet ini selama dua ribu tahun lagi adalah berpikiran terbuka tentang cara kita menjalani hidup dan mendukung produk yang mendukung keberlangsungan hidup kita sebagai spesies,” imbuh Wenceslaus.

Dia bertutur, pihaknya dengan senang hati menerima kritik demi mendorong umat manusia menuju masa depan yang lebih bersih.

“Karena kami tahu bahwa ini adalah langkah penting berikutnya dan kami bersemangat untuk menjadi orang yang membantu memajukan kita bersama,” sambung Wenceslaus.

HercLeon meluncurkan Kribi di platform crowdfunding Indiegogo pada 2020.

Produk tersebut dengan cepat menjadi pakaian dalam yang paling banyak didanai dalam sejarah platform tersebut, dengan lebih dari 150.000 dollar AS (Rp 2,1 miliar) terkumpul.

Perusahaan berjanji mulai mengirimkan pakaian dalam ke pendukungya dalam platform tersebut pada Juli 2020, tetapi tidak ada kabar kapan akan tersedia untuk semua orang.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/28/071717070/celana-dalam-ini-diklaim-terbersih-di-dunia-dapat-dipakai-terus-tanpa

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke