Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3,5 Tahun Berlindung di Gereja, Imigran Asal Honduras Akhirnya Bebas dari Deportasi

Keluarnya Garcia terjadi usai pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkannya.

Pria yang telah menikah dan memiliki 5 orang anak ini dijadwalkan keluar dari AS pada 2017, tahun pertama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Beberapa hari sebelum dideportasi, Christ Church United Church of Christ di pinggiran Saint Louis, Maplewood, menawarkan tempat perlindungan.

Menurut Sara John dari Komite Lintas Agama di Saint Louis untuk Amerika Latin, keputusan Garcia untuk meninggalkan gereja datang setelah pihak imigrasi menyatakan dia tidak lagi menjadi prioritas deportasi dan bahwa agensi itu tidak akan menahan atau mendeportasinya.

Di hadapan kurang lebih 100 orang, Garcia menjelaskan bagaimana dia berpisah dengan keluarganya selama 1.252 hari dengan air mata mengalir dan sentuhan putranya di pundaknya.

"Halo semua," ujar Garcia dikutip Associated Press (AP), "Terima kasih semuanya karena telah mendukung saya dan keluarga. Hari ini saya akan keluar dari tempat perlindungan saya selama 3,5 tahun."

"Kami belum selesai," ujar Garcia yang membaca dari tulisan, "Masih banyak hal yang harus diselesaikan," dia menambahkan bahwa dia tidak akan memperjuangkan perlindungan permanen.

Presiden Joe Biden dalam pekan-pekan pertamanya menjabat telah menandatangani beberapa perintah eksekutif tentang isu-isu imigrasi yang mengembalikan kebijakan-kebijakan pendahulunya walau beberapa anggota Kongres dari Partai Republik menantangnya lewat jalur hukum.

Myrna Orozco, koordinator organiser di Layanan Gereja Dunia mengatakan sebanyak 33 imigran masih berada di dalam gereja di seluruh AS. Jumlah itu menurutnya harus lebih berkurang di masa mendatang.

Setelah kebijakan imigrasi dan lain-lain diambil Biden, beberapa imigran selain Garcia bisa bebas dari tempat perlindungan mereka di gereja.

Di antaranya ada nama Jose Chicas (55) dari El Salvador yang meninggalkan rumah milik gereja di Durham, Carolina Utara pada 22 Januari.

Saheeda Nadeem (65) dari Pakistan yang meninggalkan gereja Michigan bulan ini dan Edith Espinal, warga asli Meksiko yang meninggalkan gereja di Ohio setelah lebih dari 3 tahun.

Keluarnya Garcia dari gereja itu membuat momen emosional. Suara Wali Kota Barry Greenberg terdengar pecah ketika memberi tahu Garcia bahwa dia tidak bisa memberi kewarganegaraan AS untuk pria itu namun bisa menjadikannya warga kehormatan di Maplewood.

Garcia melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan ekstrem di Honduras, kata para pengacaranya.

Setelah memasuki AS pada 2004, dia menaiki kereta yang dia pikir menuju ke Houston, tetapi malah berakhir di Poplar Bluff, Missouri, sebuah kota dengan sekitar 17.000 penduduk di sudut tenggara negara bagian itu.

Dia mendapatkan pekerjaan dan bertemu dengan istrinya, Carly, seorang warga negara AS, dan selama lebih dari satu dekade mereka hidup dengan tenang.

Pada 2015, Garcia menemani saudara perempuannya ke kantor imigrasi di Kansas City, Missouri, di mana para pejabat menyadari bahwa Garcia berada di negara itu secara ilegal.

Garcia lalu menerima dua penangguhan hukuman satu tahun selama pemerintahan Barack Obama.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/27/055907270/35-tahun-berlindung-di-gereja-imigran-asal-honduras-akhirnya-bebas-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke