Pemerintahan otoriter Turkmenistan mengangkat anjing itu ke status yang sama dengan kuda kesayangan negara.
Anjing berjenis alabai itu sebelumnya telah dibuatkan patung emas mewah atas perintah Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov.
Ia juga menghadiahi Presiden Rusia Vladimir Putin seekor anak anjing pada ulang tahun ke-65 tahun 2017.
Lalu kini penetapan alabai sebagai ras anjing nasional akan diadakan pada hari Minggu terakhir bulan April, bersamaan dengan kuda Akhal-Teke yang sejak lama menjadi hewan propaganda negara.
Dalam dekrit yang diterbitkan oleh surat kabar negara Neytralny Turkmenistan, disebut bahwa liburan itu akan meningkatkan ketenaran alabai Turkmenistan.
Surat kabar yang dikutip Kompas.com via AFP itu melanjutkan, alabai juga akan dibuatkan kontes kecantikan nasional untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Alabai secara historis di Turkmenistan dikenal sebagai anjing pelindung, dan jenis yang kuat digunakan dalam patroli perbatasan bersama polisi.
Di luar Turkmenistan alabai lebih dikenal sebagai anjing gembala Asia Tengah, tetapi otoritas negara kaya gas itu menetapkannya sebagai warisan nasional.
Dalam sebuah buku yang diterbitkan pada 2019 Berdymukhamedov menulis, generasi masa lampau Turkmenistan memandang Akhal-Teke (kuda) sebagai impian mereka, dan di alabai kebahagiaan mereka.
Alabai dilatih untuk bertarung sejak kecil, dan peternaknya memotong telinga serta ekor anjing itu sebagai persiapan perang.
Versi kartun yang pembuatannya diawasi langsung oleh Berdymukhamedov, digunakan sebagai maskor Asian Indoor dan Martial Arts Games.
Turnamen itu diselenggarakan Turkmenistan secara megah pada 2017.
Berdymukhamedov yang disebut media pemerintah sebagai Arkadag atau pelindung, berkuasa di Turkmenistan negara pecahan Uni Soviet, tanpa perlawanan sejak kematian pemimpin pertama, Saparmurat Niyazov, tahun 2006.
Kedua pemimpin itu memiliki patung emas mereka masing-masing di ibu kota Ashgabat.
https://www.kompas.com/global/read/2021/02/26/163609870/turkmenistan-libur-nasional-demi-resmikan-ras-anjing-negara