Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inggris Akan Bantu Putri Latifa, Anak Syekh Dubai yang Disekap Keluarganya

Ia menyebut penahanan itu menyedihkan dan mengatakan, Pemerintah Inggris akan ikut mengawasi tanggapan PBB.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan ke media Inggris, dia turut prihatin dengan video Putri Latifa yang mengungkap penyekapannya.

Namun, Johnson akan menunggu dan melihat dulu hasil penyelidikan Komisi HAM PBB.

Sheikha Latifa yang hilang dari pandangan publik sejak berusaha kabur dari Uni Emirat Arab (UEA) pada Maret 2018, dalam video yang disiarkan BBC mengaku khawatir nyawanya terancam.

"Itu gambar yang sangat menyedihkan," ujar Raab kepada Sky News, dikutip Kompas.com dari AFP.

"Kami selalu membahas masalah HAM dengan semua mitra kami termasuk UEA," lanjutnya seraya menambahkan akan mengawasi dan memantau penyelidikan PBB secara dekat.

BBC mengatakan, video itu direkam kira-kira setahun yang lalu setelah Putri Latifa ditangkap dan kembali ke Dubai. Di rekaman itu sang putri meringkuk di pojok ruangan seperti kamar mandi.

"Saya seorang sandera dan vila ini diubah jadi penjara," katanya dalam salah satu video dengan ponsel.

"Ada lima polisi di luar dan dua polisi wanita di dalam rumah. Setiap hari saya khawatir akan keselamatan dan nyawa saya."

Dalam video lain, Latifa berkata situasinya semakin hari semakin membuat putus asa.

"Aku tak mau jadi tawanan di vila penjara ini. Aku hanya ingin bebas," katanya.

Ayah Latifa, Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA, di mana Dubai adalah salah satu konstituennya.

Video tak bertanggal itu muncul saat teman-teman Latifa khawatir, karena tak lagi menerima pesan rahasia dari sang putri, kata BBC.

Pada 2018 Latifa berusaha kabur dari UEA dengan kapal, tetapi dapat dicegat oleh pasukan komando di lepas pantai India, menurut rekan-rekannya dan kelompok yang berbasis di Inggris, Detained in Dubai.

Dalam videonya Putri Latifa berkata, pria-pria UEA menindihnya untuk berusaha mengikatnya dan menyuntiknya dengan obat penenang.

Sumber Pemerintah Dubai kemudian menjelaskan, sang putri sudah dipulangkan ke negara asalnya dan UEA pun merilis foto-foto Latifa.

Mereka berkata, Putri Latifa mendapat perawatan dan bantuan yang diperlukan.

Latifa menerangkan, dia disekap selama kurang lebih 3 bulan di penjara pusat Al Awir di Dubai sampai Mei 2018, lalu dipindahkan ke vila.

Sebelumnya pada 2019 mantan istri Syekh Mohammed, Haya binti Al Hussein, kabur ke London.

Dia mengajukan permohonan perlindungan pernikahan terkait anak-anak mereka di usia sekolah.

Haya merasa diintimidasi oleh Emir Dubai.

Pengadilan Tinggi Inggris tahun lalu mengabulkan permohonannya, agar anak-anaknya diizinkan tinggal bersamanya di London.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/18/090340770/inggris-akan-bantu-putri-latifa-anak-syekh-dubai-yang-disekap-keluarganya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke