Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demonstran Wanita Ditembak di Kepala Saat Demo Myanmar, Ini Fakta yang Terhimpun

"Polisi maju dengan truk. Para pengunjuk rasa mundur. Kami mengawasi dari pinggir jalan."

Mya Tha Toe Nwe, seorang pengunjuk rasa di Myanmar, menceritakan momen sesaat sebelum adik perempuannya ditembak di bagian belakang kepala pada Selasa (09/02) di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

Mya Thwe Thwe Khaing dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Penembakan perempuan muda itu menjadi momen penting dalam perjuangan Myanmar untuk demokrasi, menyusul kudeta militer pekan lalu.

Rekaman video insiden tersebut, dan sebuah foto yang menunjukkan perempuan itu dalam keadaan berdarah-darah dan tidak sadarkan diri setelah penembakan, telah banyak dibagikan di media sosial.

Tentara mengatakan bahwa hanya proyektil karet, bukan peluru tajam, yang digunakan selama protes dan polisi sedang menyelidikinya.

Jadi apa yang kita ketahui tentang perempuan di video itu? Apa yang dia lakukan saat dia ditembak, dan apakah peluru memang ditembakkan ke arah pengunjuk rasa?

Dengan mengamati foto dan video yang dibagikan di media sosial, serta berbicara kepada ahli forensik, kami memeriksa bukti-bukti seputar penembakan tersebut.

"Saat itulah dia ditembak"

Sebuah video penembakan yang dibagikan secara luas di internet menunjukkan sekelompok orang berlindung di halte bus. Dalam kelompok tersebut ada seorang perempuan yang mengenakan atasan berwarna merah dan memakai helm sepeda motor.

Polisi, yang membawa perisai anti huru-hara dan pentungan, terlihat di jalan dekat halte. Saat pasukan keamanan mulai menyemprotkan air dan bergerak maju, beberapa suara tembakan senjata terdengar di video.

Tak lama setelah itu, video menunjukkan perempuan dengan atasan merah, yang membelakangi polisi, tiba-tiba jatuh ke tanah.

"Seperti yang Anda lihat di internet, kami bersembunyi di belakang. Ketika saya mendengar tembakan, saya pikir mereka menembak ke atas," kata kakak perempuannya kepada BBC Burma.

"Saat itulah dia ditembak. Awalnya saya kira adik saya jatuh karena merasa begitu marah. Ketika orang-orang memanggil bantuan dan melepas helmnya, saya melihat darah keluar dari kepalanya dan menyadari bahwa dia telah tertembak. Lalu kerumunan membawanya pergi. "

Di mana penembakan itu terjadi?

Berdasarkan satu video tersebut, yang berkualitas rendah dan diambil dari sudut yang terbatas, lokasi perempuan itu ditembak tidak begitu jelas. Tetapi dengan menggabungkan petunjuk visual dari papan reklame dan rambu jalan serta rekaman lain dari hari itu, kami dapat menunjukkan dengan tepat lokasi insiden tersebut.

Rekaman lain yang kami lihat menunjukkan polisi bergerak di Jalan Taungnyo, disambut oleh massa pengunjuk rasa di jalan yang kira-kira sejajar dengan halte bus.

Area dalam video tersebut ada di dekat Pasar Thapyaygone, yang menjual pakaian, makanan, dan peralatan rumah tangga.

Juga dimungkinkan untuk memperkirakan kapan penembakan terjadi - antara 12:00-13:30 waktu setempat - dari sudut bayangan struktur bangunan dalam rekaman.

Warganet di media sosial juga membagikan gambar model helm "Dunk" yang dibuat oleh perusahaan bernama Index. Pada gambar itu, mereka mereka menunjukkan apa yang tampak seperti lubang peluru. Letaknya ada di bagian kiri belakang helm, tepat di atas logo, sesuai dengan video penembakan.

Kami menunjukkan gambar tersebut kepada ahli forensik, Dr Kate Hewins. Ia mengatakan mungkin saja ada suatu obyek yang menembus cangkang helm, kemudian material helm sebagian menutup kembali ke dalam lubang setelah benda itu melewatinya.

Proyektil karet, katanya, tidak akan memberikan efek itu.

"Dari gambar yang diberikan, sangat tidak mungkin peluru karet yang tersedia secara komersial akan menembus helm ini seperti yang terlihat pada gambar."

Darah di bagian dalam helm pada gambar lain yang dibagikan di media sosial sejajar dengan lekukan di bagian luar, menunjukkan bahwa helm tersebut telah ditembus. Bukti yang ada menunjukkan bahwa dalam peristiwa ini, penetrasi itu disebabkan oleh peluru, kata Dr Hewins.

"Saya tidak melihat bagaimana [penetrasi] itu bisa disebabkan oleh hal lain, dan itu sangat tidak mungkin merupakan amunisi yang tidak mematikan."

"Cara perempuan itu jatuh menunjukkan amunisi senjata kecil telah ditembakkan ke kepala, alih-alih dampak/guncangan yang disebabkan proyektil yang tidak mematikan."

Video tidak menunjukkan si peluru memantul dari permukaan lain sebelum menghantam perempuan itu, meskipun ini mungkin saja terjadi. Pantulan akan mengurangi kecepatan hantaman. "Ini tampaknya dampak langsung," kata Dr Hewins.

Seorang dokter yang berbicara secara anonim kepada Reuters di rumah sakit Naypyidaw, mengatakan sebuah peluru telah menembus bagian belakang kepala perempuan yang terluka itu.

Siapa yang melepaskan tembakan?

Dari video penembakan, perempuan itu tampak membelakangi garis polisi, dan sudut lintasan peluru yang mengenai helmnya kira-kira sama dengan arah tembakan dari garis polisi.

Insiden itu memantik perburuan di media sosial, yang didorong oleh anak-anak muda pengguna Facebook di Myanmar. Banyak spekulasi dan kemarahan berpusat pada seorang petugas polisi yang tampak dalam gambar sedang memegang senapan. Foto itu diambil oleh fotografer Reuters saat unjuk rasa.

Foto-foto lain juga menunjukkan bahwa dia bukan satu-satunya petugas bersenjata di protes itu.

Namun, kami tidak dapat memastikan siapa petugas itu, atau apakah dia menembaki pengunjuk rasa.

Namun warganet di media sosial bertekad untuk mengidentifikasinya.

Tak lama setelah penembakan tersebut, muncul dua nama pria, keduanya dituduh warganet sebagai anggota polisi bersenjata dalam foto tersebut.

Foto-foto keluarga dari akun Facebook pribadi diunggah dan dibagikan ribuan kali, poster "buronan" pun dibuat. Salah satu pria yang disebutkan di media sosial mengatakan dia telah menjadi korban "berita palsu" dan membantah kalau ia terlibat.

Laman Facebook pria yang satu lagi sudah tidak aktif. Satu foto dirinya di Instagram telah menarik ribuan komentar bernada geram.

Martir bagi pengunjuk rasa

Sejak internet mulai kembali pulih setelah sempat dibatasi saat kudeta, para pengunjuk rasa sangat aktif berbagi pesan pro-demokrasi.

Foto dan video penembakan telah dibagikan bersama dengan tagar populer seperti #WhatsHappeningInMyanmar dan #Feb9Coup.

Gambar-gambar yang dibagikan ini telah membuat kelompok HAM internasional khawatir.

Human Rights Watch mengatakan, saat menganalisis rekaman penembakan, mereka mengamati "tidak ada tindakan Mya Thwe Thwe Khaing dalam video itu yang menunjukkan kalau dia terlibat dalam tindakan kekerasan atau mengancam akan melakukannya, atau memegang sesuatu di tangannya".

Pasukan keamanan Myanmar punya riwayat panjang dalam menggunakan kekerasan untuk meredam protes.

Tapi Mya Tha Toe Nwe mengatakan dia bertekad untuk melanjutkan aksinya dan punya pesan bagi sesama pengunjuk rasa:

"Saya akan terus melawan mereka. Agar penderitaan adik saya tidak sia-sia, saya memanggil semua orang untuk melawan [militer] untuk membasmi [kediktatoran]. Buatlah peristiwa ini diketahui dunia."

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/12/200234070/demonstran-wanita-ditembak-di-kepala-saat-demo-myanmar-ini-fakta-yang

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke