TEPI BARAT, KOMPAS.com – Seorang pria Palestina yang tidak bersenjata ditembak dan dibunuh di sebuah permukiman di Tepi Barat.
Militer Israel mengatakan pada Jumat (5/2/2021), pria tersebut mencoba masuk ke sebuah rumah dan berkelahi dengan penjaga.
Militer Israel menyebut insiden itu sebagai serangan teror sebagaimana dilansir dari Al Arabiya.
Namun, tudingan serangan teror tersebut dinilai ambigu mengingat tidak ada senjata yang ditemukan pada tersangka atau di mobilnya.
Insiden itu dilaporkan terjadi di pertanian Sde Efraim.
Lokasi tersebut tidak muncul di peta dan kemungkinan merupakan salah satu dari beberapa pos kecil yang didirikan oleh pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Ketika pejabat Israel menggunakan istilah "serangan teror", mereka hampir selalu mengacu pada serangan yang dilakukan oleh orang Palestina terhadap orang Yahudi.
Israel merebut Tepi Barat dalam pertempuran pada 1967. Sedangkan Palestina menginginkan Tepi Barat menjadi bagian utama dari negara mereka.
Hampir 500.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat, terutama di permukiman besar yang berkembang.
Pemukim Israel garis keras telah mendirikan sejumlah pos terdepan yang lebih kecil tanpa izin resmi.
Di sisi lain, Palestina memandang semua permukiman di Tepi Barat adalah ilegal dan menjadi hambatan utama bagi perdamaian.
https://www.kompas.com/global/read/2021/02/05/160831170/pria-palestina-ditembak-dan-dibunuh-di-permukiman-israel-tepi-barat