China Operasikan Reaktor Nuklir Generasi Ketiga untuk Pertama Kalinya

BEIJING, KOMPAS.com – China berhasil mengomersialisasikan energi listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang menggunakan reaktor nuklir generasi ketiganya.

Reaktor nuklir generasi ketiga tersebut diberi nama Hualong One sebagaimana dilansir dari Associated Press.

PLTN tersebut terletak di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China. PLTN tersebut dirancang berumur 60 tahun dengan peralatan intinya diproduksi dalam negeri.

Setiap unit reaktor Hualong One memiliki kapasitas terpasang 1.170 megawatt.

China National Nuclear Corp (CNNC) mengatakan, listrik yang dihasilkan dari reaktor tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik domestik tahunan dari 1 juta orang.

Presiden CNNC Yu Jianfeng bertutur, dengan dioperasikannya Hualong One, China kini sejajar dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Rusia.

“Dengan dioperasikannya Hualong One, China sekarang berada di garis depan dalam pemanfaatan teknologi nuklir generasi ketiga di dunia,” ujar Yu.

Yu menambahkan, komersialisasi listrik yang dihasilkan Hualong One akan mengurangi emisi karbon.

Dan itu, akan membantu China dalam mencapai tujuan rendah karbon seperti netralitas karbon sebelum 2060.

Unit Hualong One kedua sedianya akan selesai akhir tahun ini.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, pembangunan PLTN dengan reaktor Hualong One dimulai pada 2019.

Pembangunan reaktor nuklir tersebut merupakan bukti bahwa pemerintah China serius untuk mengembangkan teknologi nuklir dalam negeri.

Hualong One dibuat oleh dua perusahaan dalam negeri yakni CNNC dan China General Nuclear Power Corp.

Asosiasi Energi Nuklir China mengatakan, total kapasitas terpasang PLTN China diharapkan dapat mencapai 52 gigawatt pada akhir 2020.

Pada 2035, total kapasitas terpasang PLTN di China diharapkan dapat mencapai 200 gigawatt, sebagaimana dilansir The Straits Times.