Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rebelo de Sousa Kembali Terpilih sebagai Presiden Portugal meski Kasus Covid-19 Melonjak

LISBON, KOMPAS.com - Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa, memenangkan masa jabatan kedua pada Minggu (24/1/2021), melansir Reuters.

Kemenangan itu diperoleh meski suara yang abstain mencapai rekor, saat pemilihan presiden diselenggarakan saat negara itu berjuang melawan gelombang ketiga penularan virus corona yang melumpuhkan negeri.

Mantan pemimpin Partai Sosial Demokrat yang berusia 72 tahun ini, dikenal karena kepribadiannya yang hangat dan kebiasaan berfoto selfie dengan pendukung,

Dia memenangkan 61 persen suara, di atas 52 persen kemenangannya pada 2016.

Namun 60 persen pemilih abstain, angka tertinggi dalam sejarah Portugis. Hal ini disinyalir terjadi karena 1,1 juta pemilih dari luar negeri ditambahkan ke daftar pemilih untuk pertama kalinya, tetapi juga karena ratusan ribu orang di karantina.

Presiden memegang peran seremonial, tetapi dapat memveto undang-undang tertentu dan memutuskan keadaan darurat. Wewenang itu yang sering digunakan Rebelo de Sousa selama pandemi, mengambil alih kepemimpinan parlemen.

"Tugas yang paling mendesak adalah memerangi pandemi. Ini adalah prioritas saya, dalam solidaritas total dengan parlemen dan pemerintah," kata Rebelo de Sousa dalam pidato kemenangannya.

Rebelo de Sousa bersumpah untuk menjadi presiden yang menstabilkan, menyatukan, yang bukan hanya untuk yang dainggap “baik” dan melawan “buruk”.

Kasus Covid-19 melonjak

Untuk mencegah penularan selama proses pemungutan suara, dewan lokal mengambil tindakan ekstra. Para pemilih harus memakai masker, menjaga jarak secara sosial dan menggunakan pena mereka sendiri.

Namun sebuah jajak pendapat pekan lalu oleh lembaga penelitian ISC / ISCTE menunjukkan, hampir dua pertiga orang Portugis beranggapan pemilihan umum seharusnya ditunda karena pandemi.

"Karena tanggal pemilihan tidak diubah, saya memutuskan untuk datang lebih awal," kata Cristina Queda, 58 tahun.

Queda tiba di tempat pemungutan suara di Lisbon segera setelah dibuka pukul 8 pagi untuk "menghindari kelompok dan antrean" mengingat ancaman Covid-19.

Negara dengan 10 juta penduduk ini melaporkan rata-rata kasus baru dan kematian per kapita selama tujuh hari tertinggi di dunia, menurut pelacak data Universitas Oxford www.ourworldindata.org.

Jumlah kematian Covid-19 memecahkan rekor untuk hari ketujuh berturut-turut pada Minggu (24/1/2021) yang mencapai 275.

Fasilitas rawat inap mengalami kepadatan tertinggi sepanjang masa, dan ambulans mengantre selama beberapa jam di rumah sakit Lisbon dengan kapasitas penuh.

Portugal telah membukukan total 10.469 kematian akibat Covid-19 dan 636.190 kasus.

Memberikan suaranya di sekolah Lisbon, Perdana Menteri Portugal Antonio Costa mengakui kondisi pandemi yang parah. Tapi dia berdalih "semuanya dilakukan supaya orang-orang dapat menggunakan hak demokratis mereka untuk memilih".

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/25/142206670/rebelo-de-sousa-kembali-terpilih-sebagai-presiden-portugal-meski-kasus

Terkini Lainnya

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke