Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Sah Jadi Presiden, Para Penganut Konspirasi QAnon Merasa Kacau

Melansir BBC, banyak dari pengikut QAnon kaget dan putus asa ketika Joe Biden dilantik sebagai presiden AS ke-46.

Salah satu obrolan populer di aplikasi pesan Telegram mengungkap, "Saya hanya ingin muntah," dari seorang pengikut QAnon. "Saya muak dengan semua disinformasi dan harapan palsu."

Namun, tidak sedikit yang bersikeras bahwa rencana QAnon tidak gagal. Mereka menemukan teori-teori baru untuk digunakan.

Sebelumnya, selama berminggu-minggu, para pengikut QAnon telah mempromosikan tanggal 20 Januari sebagai Hari Perhitungan ketika para pemuka Demokrat dan elit "Paedofil Setan" lain akan ditangkap dan eksekusi atas perintah Donald Trump.

Akan tetapi, ketika kenyataannya Biden dilantik sumpah jabatan sebagai presiden, beberapa anggota komunitas QAnon mengalami "kekacauan".

"Selesai sudah dan kami dipermainkan," tulis salah satu anggota.

Seorang wanita yang suaminya mengikuti QAnon mengatakan kepada BBC bahwa hari pelantikan Biden adalah hari yang paling mengecewakan dalam hidupnya.

Acara yang diselenggarakan pada Rabu kemarin mungkin telah mengguncang keyakinan wanita itu pada konspirasi QAnon namun dia lebih khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Para pendukung dan pengikut QAnon secara luas meyakini bahwa Trump dan anggota militer akan menangkap Joe Biden sebelum naik ke panggung pelantikan untuk mengambil sumpah presiden.

Selain Biden, anggota QAnon juga meyakini bahwa istri Biden, Jill, wakilnya, Kamala Harris, ketua DPR Nancy Pelosi, dan beberapa politisi lain seperti Chuck Schumer, Barack dan Michelle Obama, Hillary dan Bill Clinton, George dan Laura Bush juga akan diringkus.

Melihat kekacauan di tengah anggota, beberapa saluran ekstremis dan Neo-Nazi di Telegram mencoba memanfaatkannya.

Mereka mencari anggota QAnon dan berupaya untuk mengubah mereka yang putus asa untuk berpaling.

Namun, beberapa akun anggota QAnon yang berpengaruh menyuruh para pengikut mereka agar "menjaga iman" dan "tidak mudah berputus asa".

Salah satu saluran Telegram yang populer meyakinkan 130.000 pelanggannya bahwa Trump dan tim "Q" masih memegang kendali di belakang layar.

Mereka juga meyakini bahwa "perbuatan jahat" yang dilakukan musuh-musuh QAnon akan terungkap "selama empat tahun ke depan".

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/23/114258370/biden-sah-jadi-presiden-para-penganut-konspirasi-qanon-merasa-kacau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke