Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Prediksi Nasib Trump di Gedung Putih 11 Hari Jelang Lengser

Namun jelang turun takhta, beragam spekulasi menyelimuti nasib Trump buntut dari kerusuhan Gedung Capitol tengah pekan ini.

Dilansir dari AFP pada Jumat (8/1/2021), berikut adalah lima prediksi nasib Trump dalam sisa masa jabatannya sebagai orang nomor satu "Negeri Paman Sam".

1. Didepak oleh Amendemen Ke-25

Dua orang Demokrat teratas di Kongres, Nancy Pelosi sebagai Ketua DPR dan Senator Chuck Schumer, menuntut pencopotan Trump lebih dini karena dianggap memprovokasi massa dalam penyerbuan Capitol Hill.

Mereka juga mendesak Wakil Presiden Mike Pence untuk mengaktifkan Amendemen Ke-25.

Amendemen tersebut membuat wapres dan mayoritas menteri kabinet dapat mencopot presiden yang dianggap tidak layak menjalankan tugas.

Namun sejauh ini Pence belum mengindikasikan dia berencana mengaktifkan Amendemen Ke-25, dan dilaporkan tidak menjawab telepon Pelosi.

Disahkan pada 1967, Amendemen Ke-25 berisi ketentuan peralihan kekuasaan dari presiden yang meninggal, mengundurkan diri, diberhentikan dari jabatannya, atau karena alasan lain sehingga tidak bisa menunaikan tugasnya.

Amendemen Ke-25 pernah dipakai dalam beberapa kesempatan, seperti Richard Nixon kala mundur pada 1974, dan para presiden yang menjalani operasi lalu melimpahkan kekuasaan sementara ke wapres.

Di Pasal 4, tercantum bahwa wakil presiden dan mayoritas menteri kabinet dapat memberitahu para pemimpin Senat dan DPR, bahwa presiden tidak mampu menjalankan tugas dan wapres akan naik sebagai penjabat presiden.

Namun jika presiden menentang ketetapan bahwa dia tidak kapabel memenuhi tugas, keputusan ada di tangan Kongres.

Mayoritas dua pertiga suara di DPR dan Senat diperlukan untuk menyatakan presiden tidak layak menjabat.

Trump pernah dimakzulkan oleh DPR yang dipegang Demokrat pada Desember 2019, tetapi dibebaskan oleh Senat yang mayoritas Republik.

Dengan waktu tersisa 11 hari lagi, Demokrat kemungkinan telah memungut suara untuk memakzulkan Trump lagi, bahkan dapat menarik dukungan Partai Republik guna memuluskannya.

Tetapi akan sulit mengumpulkan dua pertiga suara mayoritas di Senat yang total beranggotakan 100 orang, untuk mencopot Trump dari jabatannya.

Skenario ini butuh 18 suara dari Senator Partai Republik, tetapi berkaca pada kasus 2019 hanya satu yang melakukannya, yaitu Mitt Romney dari Utah.

3. Mengundurkan diri

Trump masih punya opsi mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya ke Mike Pence sebelum 20 Januari, tetapi sejauh ini belum ada indikasi dia akan melakukannya.

Setelah penyerbuan Gedung Capitol, dewan editorial sayap kanan The Wall Street Journal meminta presiden bertanggung jawab secara pribadi dan mengundurkan diri.

"Ini yang terbaik bagi semua orang, termasuk dirinya sendiri jika dia mundur dengan tenang," tulis surat kabar yang dimiliki taipan media konservatif, Rupert Murdoch, tersebut.

Skenario ini dikemukakan beberapa komentator. Trump boleh saja meninggalkan Washington untuk bermain golf di resor Mar-a-Lago di Florida, sambil menghitung hari jelang habisnya masa jabatan.

5. Tetap di kantor

Kemungkinan terakhir, Trump tetap di kantornya sampai batas waktu 20 Januari 2021.

Menurut laporan The New York Times, Trump hendak mengunjungi perbatasan AS-Meksiko minggu depan untuk meninjau kebijakan imigrasinya.

Dia juga ingin melakukan wawancara dengan media jelang angkat kaki dari Gedung Putih, kata koran itu, mengutip seorang narasumber yang mengetahui rencana Trump.

Meski begitu, ada kemungkinan Trump tetap tidak hadir dalam upacara pelantikan Biden.

"Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari," kicaunya di Twitter sebelum akun @realDonaldTrump ditutup permanen.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/09/123641970/5-prediksi-nasib-trump-di-gedung-putih-11-hari-jelang-lengser

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke