Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Lampiaskan Amarah kepada Mike Pence Ketika Makin Tersudut Usai Demo di Gedung Capitol

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mike Pence jadi sasaran amarah Donald Trump setelah menyatakan menolak rencana untuk melawan hasil pemilu AS dalam sidang Kongres pada Rabu (6/1/2021) dan ketika Trump semakin terpojok dan sejumlah loyalis mulai menjauhinya.

Melansir Reuters pada Jumat (8/1/2021), belum lama ini Trump mencaci Pence tepat di depan wajahnya, kata satu sumber anonim. Namun, kantor wakil presiden menolak berkomentar.

Pada Rabu (6/1/2021), Pence menyatakan menolak perintah Trump dengan mengatakan tidak memiliki "otoritas sepihak" untuk membantah kemenangan Biden dalam pertemuan dengan Kongres di Gedung Capitol.

Tak lama setelah itu, Gedung Capitol diserbu dan diduduki oleh masa pendukung Trump, yang oleh rekan Partai Republik sendiri menyebut peristiwa itu sebagai noda mendalam pada warisan Trump.

Trump telah berulang kali mengecam Pence, secara personal maupun di hadapan publik, karena menolak untuk mencoba mencegah Kongres mengesahkan kemenangan Joe Biden.

Kepala staf Pence, Marc Short, yang berempati telah menyatakan bahwa Pence hanya melakukan tugas konstitusionalnya, menurut sumber yang mengetahui situasinya dengan identitas anonim.

Namun, Senator Republik Jim Inhofe mengatakan kepada surat kabar Tulsa World, bahwa dia berbicara dengan Pence pada Rabu malam.

"Aku kenal betul Mike Pence, tapi aku belum pernah melihat Pence semarah dia hari ini," terang Inhofe.

Seorang mantan pejabat senior pemerintah mengatakan keretakan antara kedua pria itu dalam dan mereka mungkin tidak akan pernah berbicara satu sama lain lagi.

Pence, mantan gubernur Indiana dan mantan anggota parlemen Republik yang memiliki ambisi kepresidenan, telah setia kepada Trump selama 4 tahun masa jabatan presiden.

Seorang penasihat Pence berkata "semua orang di sekitarnya sangat bangga padanya" atas bagaimana dia melakukan tugas konstitusionalnya dan bahwa dia telah memberi tahu Trump sebelumnya tentang apa yang dia rencanakan.

“Mike Pence tidak mengejutkan presiden. Dia jujur tentang apa yang akan dia lakukan," kata sang penasehat.

Trump gelisah

Trump sangat gelisah pada Rabu (6/1/2021), pindah dari Ruang Oval ke ruang makan pribadi terdekat, awalnya bersemangat, tetapi semakin marah dan menyendiri, kata satu sumber.

Trump tidak mengizinkan staf untuk membantu menyusun pesan apa pun pada hari sebelumnya pada hari Rabu.

"Ini bukan situasi yang terkendali," kata sumber itu dengan identitas anonim.

Trump telah mengelilingi dirinya dengan kelompok loyalis yang semakin kecil yang memenuhi keinginannya, termasuk direktur digital Dan Scavino, asisten pribadi John McEntee, penasihat perdagangan Peter Navarro, penulis pidato Stephen Miller, dan pengacara pribadi Rudy Giuliani, kata satu sumber.

"Ini menyedihkan. Ini adalah orang-orang di sekitarnya dan mendorongnya,” kata sumber itu, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Seorang penasihat berbicara tanpa menyebut nama, ketika ditanya apakah ada kontak baru-baru ini dengan presiden, dia menjawab, "Tidak ingin."

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/08/132807670/trump-lampiaskan-amarah-kepada-mike-pence-ketika-makin-tersudut-usai-demo

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke