Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kim Jong Un Akui Ada Kesalahan dalam Penanganan Ekonomi Korea Utara

Pernyataan itu dilontarkan dalam pembukaan kongres Partai Buruh Korea, yang dihelat untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Kongres ini merupakan kongres kedelapan dalam sejarah Korea Utara, dan terjadi sekitar dua pekan sebelum Joe Biden menjabat.

Relasi Korea Utara dan AS mendingin sejak pertemuan antara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019.

Saat itu, kedua kubu mendebatkan sanksi yang dicabut dan apa yang bisa diberikan Pyongyang sebagai gantinya.

Kini, ekonomi Korut makin terisolasi setelah mereka menutup perbatasan untuk mencegah virus corona yang tengah merebak di negara sekutunya, China.

Pada hari pertama kongres, kantor berita KCNA mengabarkan Kim memulainya dengan menjabarkan prestasi gemilang partai dan rakyatnya.

"Namun di sisi lain, dia menganalisis kesalahan dalam penerapan strategi lima tahun mengembangkan ekonomi nasional," ulas KCNA.

Ekonomi Korea Utara disebut sangat terpuruk sepanjang 2020, sehingga rencana pemerintah terpaksa ditunda.

Dilansir AFP Rabu (6/1/2020), dalam pertemuan partai Agustus, pemerintah sepakat tujuan meningkatkan ekonomi tertunda secara serius.

Perdagangan dengan China juga mengalami penyusutan drastis, setelah Pyongyang memilih menutup perbatasan saat pandemi Covid-19.

Kesulitan yang dialami negara penganut ideologi Juche itu makin bertambah, setelah bencana alam menerjang saat musim panas.

Pyongyang bersikeras mereka tidak mencatatkan satu kasus virus corona, yang sampai saat ini klaim itu masih diragukan.

Analis menerangkan, kongres Partai Buruh diyakini bakal fokus pada isu domestik, di mana mereka bakal menekankan pada "kemandirian", dan membahas rencana baru.

Harian pemerintah yang lain, Rodong Sinmun meminta rakyat untuk tetap setia kepada Kim Jong Un, dan menegaskan "semangat persatuan" dibutuhkan untuk memenangkan tahun ini.

Persiapan parade

Kongres merupakan pertemuan tertinggi pada partai, dengan analis memerhatikan sebagai sinyal perubahan kebijakan atau personel.

Adik sekaligus penasihat Kim, Kim Yo Jong, menjadi salah satu pejabat yang terpilih sebagai presidium kongres.

Kongres terakhir terjadi pada 2016, yang mengukuhkan Kim sebagai pemimpin tertinggi sekaligus penerus Dinasti Kim yang sudah bertakhta selama tujuh dekade.

Ahn Chan-il, pembelot yang kini menjadi peneliti mengungkapkan kongres terbaru menunjukkan perlunya solidaritas internal.

"Kongres juga harus menjadi pemercik yang bisa mengembalikan rasa frustrasi publik," jelas peneliti di World Institute for North Korea Studies di Seoul, Korea Selatan.

Agenda ini terjadi sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS, dengan pengamat menyebut Pyongyang tengah mengirim pesan baru ke Washington.

Apalagi, Korea Utara sebelumnya menyebut Biden sebagai "anjing gila", dengan Kim Jong Un dijuluki "si berandalan".

Go Myong-hyun dari Asan Institute of Policy Studies berujar, kemungkinan Korut akan memertahankan gaya provokasi mereka setelah Trump lengser.

Situs 38North memberitakan, citra satelit menunjukkan adanya "persiapan untuk menggelar parade tengah dikebut".

Sebelumnya parade pernah digelar setelah partai menghelat kongres pada 2016 selama empat hari.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/06/063918770/kim-jong-un-akui-ada-kesalahan-dalam-penanganan-ekonomi-korea-utara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke