Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepinya Tahun Baru Saat Pandemi Covid-19: Beragam Restriksi dan "Hilangnya" Kembang Api

Sebab, pandemi Covid-19 yang masih merebak bahkan adanya varian baru virus corona, membuat sejumlah negara harus membuat aturan ketat guna menekan laju penularan.

Sydney dan New York misalnya, yang melarang pesta kembang api dan perkumpulan di tempat umum.

Larangan serupa juga diterapkan di sebagian Eropa, yang sedang dilanda kekhawatiran atas varian baru Covid-19 di Inggris.

Perancis mengerahkan 100.000 polisi untuk membubarkan pesta Malam Tahun Baru dan memberlakukan jam malam.

Sementara itu di Inggris lokasi munculnya jenis baru virus corona, PM Boris Johnson mendesak rakyatnya untuk mematuhi aturan.

"Artinya tidak bertemu dengan teman atau keluarga di dalam ruangan, kecuali mereka berada di rumah yang sama atau support bubble, dan menghindari pertemuan besar dalam bentuk apa pun," kata Johnson pada Rabu (30/12/2020).

Irlandia juga mengaktifkan tingkat pembatasan tertinggi hari ini, melarang semua kunjungan ke rumah-rumah, menutup semua ritel non-esensial, dan membatasi perjalanan maksimal 5 km.

Bergeser ke Jerman, "Negeri Bir" sedang dalam masa isolasi sampai 10 Januari. Pemerintah melarang penjualan kembang api, dan membatasi ketat jumlah orang yang berkumpul di tempat umum.

Belanda juga merayakan Malam Tahun Baru dalam lockdown yang berlangsung sampai 19 Januari, dan Turki memulai lockdown 4 hari pada malam berakhirnya 2020.

Hitung mundur di Times Square Ball New York tidak dibuka untuk umum, dan pertunjukan kembang api ditiadakan di banyak kota termasuk San Francisco dan Las Vegas.

Lalu bagaimana dengan di Asia-Pasifik?

Dilansir dari BBC pada Kamis (31/12/2020), di Australia masih ada pesta kembang api tetapi orang-orang dilarang berkerumun di luar.

"Kami tidak mau membuat acara yang jadi super-spreading pada Malam Tahun Baru," kata Premier New South Wales, Gladys Berejiklian.

Sebagian besar warga Sydney hanya akan menonton kembang api di tv rumah, dan perkumpulan di kediaman dibatasi hanya untuk lima orang, kata jurnalis BBC Phil Mercer di kota itu.

Kemudian di China, pertunjukan lampu-lampu Tahun Baru di ibu kota Beijing ditiadakan. Hanya perayaan kecil-kecilan yang diadakan di kota-kota.

Jepang juga tidak mengadakan acara Tahun Baru tradisional, di mana biasanya Kaisar Naruhito dan anggota keluarga kekaisaran lainnya menyapa orang-orang.

Di India, New Delhi dan beberapa kota lain memberlakukan jam malam dan restriksi lainnya, guna mencegah perkumpulan massa besar saat Malam Tahun Baru.

Namun di Selandia Baru yang sudah bebas dari Covid-19, acara malam pergantian tahun diadakan seperti biasa.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/31/195503170/sepinya-tahun-baru-saat-pandemi-covid-19-beragam-restriksi-dan-hilangnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke