Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia, Satu-satunya Negara Asia Terima Perpanjangan GSP dari AS

CHICAGO, KOMPAS.com - Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia yang mendapatkan perpanjangan Generalized System of Preference (GSP) dari Amerika Serikat.

KJRI Chicago bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago mengadakan Webinar dengan judul “Exploring Trade Opportunities with Indonesia and the Road to Virtual Trade Expo Indonesia 2020.”

Diskusi fokus pada 2 pokok bahasan, yakni pencapaian diplomasi di bidang ekonomi Indonesia yang baru saja mendapatkan perpanjangan GSP tanpa potongan.

Bahasan keduanya, adalah sosialisasi Trade Expo Indonesia (TEI) secara virtual, pameran dagang terbesar di kawasan pada tanggal 10-16 November 2020.

TEI tahun ini untuk pertama kalinya diadakan secara virtual akibat adanya pandemi Covid-19.

Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, yang menjadi salah satu pembicara, mengatakan bahwa perpanjangan GSP adalah milestone yang penting bagi Indonesia.

Artinya, Indonesia masih dapat mengekspor lebih banyak produk lagi tanpa bea masuk, tidak hanya terhadap sekitar 800 produk yang berlangsung selama ini.

"Perpanjangan GSP juga menunjukkan tingkat kepuasan AS terhadap reformasi birokrasi ekonomi di Indonesia," ujar Mahendra dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Kompas.com.

GSP merupakan privilege, bukan hak, dan hanya diberikan kepada negara yang menunjukkan kemajuan pesat dan upaya terus-menerus untuk meningkatkan efisiensi berbisnis di negara tersebut.

Mahendra juga menegaskan bahwa perpanjangan GSP merupakan indikasi semakin baiknya hubungan antar negara di level yang tertinggi.

"Manfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin. Ini waktu terbaik untuk kita meningkatkan dan memperbesar kolaborasi bisnis kita," imbuhnya.

Pengesahan Omnibus Law yang baru-baru ini oleh pemerintah Indonesia, disebutnya merupakan salah satu indikasi semakin baiknya prosedur dalam melakukan bisnis di Indonesia, dengan merampingkan proses yang selama ini berlapis-lapis.

Mahendra juga mengatakan bahwa perpanjangan GSP adalah langkah awal bagi Indonesia-AS untuk bergerak maju ke Limited Trade Deal (LTD), suatu kesepakatan yang bisa meningkatkan nilai perdagangan RI-AS hingga 200 persen menjadi 60 milyar dollar AS (Rp 853,3 triliun) dalam periode 5 tahun ke depan.

Ini tentunya merupakan suatu pencapaian hebat di bidang perdagangan bagi kedua negara.

LTD juga diproyeksikan dapat mengoptimalkan potensi kerja sama di luar perdagangan barang, khususnya digital trade, energi dan infrastruktur, serta peningkatan arus investasi.

Mantan wakil menteri perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono ini menerangkan meningkatnya arus perdagangan dua arah merupakan pintu masuk bagi perluasan kerjasama investasi.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi, dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa hubungan RI-AS telah berevolusi, dari kompetisi menjadi kolaborasi.

“Dulu, prinsip hubungan dagang adalah beli sedikit mungkin, jual sebanyak mungkin, tapi sekarang, prinsip yang berlaku adalah buy more to sell even more. Ini adalah modalitas terbaru kita,” ujar Lutfi.

Artinya, kita tidak hanya memastikan kenaikan ekspor Indonesia di AS, tapi kita pastikan bahwa barang AS juga berkompetisi dengan baik di Indonesia.

Indonesia juga sudah berevolusi dari eksportir barang mentah menjadi produsen barang jadi dengan kerumitan tinggi (sophisticated process), seperti memproduksi mobil yang diketahui memiliki lebih dari 1.200 komponen yang berbeda.

"Hal itu merupakan hasil sebuah proses industrialisasi yang terjadi selama kurun 60 tahun," kata Lutfi.

"Kerumitan yang tinggi ini selanjutnya juga berpotensi menyerap banyak tenaga kerja Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir menyampaikan bahwa perpanjangan GSP ini datang di saat tepat sebelum dimulainya TEI Virtual 2020.

Pada 2019, TEI berhasil menggulirkan transaksi senilai 10,95 milyar dollar AS (Rp 155,7 triliun).

“Satu hal yang luar biasa, bahkan di tengah terjadinya pandemi, transaksi ekonomi RI-AS terus berlangsung. Beberapa sektor seperti furniture, wood products dan seafood bahkan menunjukkan peningkatan angka,” kata Meri.

Oleh karenanya, Meri optimis bahwa acara TEI akan tetap berlangsung dengan sukses. “Pandemi boleh terjadi, tapi teknologi berikan kita jalan keluar,” kata Meri.

Untuk mendukung suksesnya TEI 2020, KJRI dan ITPC Chicago terus melakukan diseminasi informasi kepada semua mitra strategis di wilayah Midwest AS termasuk melalui berbagai asosiasi bisnis terkemuka.

Webinar Exploring Trade Opportunities with Indonesia ini diikuti lebih dari 120 peserta, tidak hanya dari wilayah kerja KJRI Chicago di Midwest AS tapi juga antara lain dari Australia, Kanada, Filandia, Vietnam, Polandia, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/07/141141970/indonesia-satu-satunya-negara-asia-terima-perpanjangan-gsp-dari-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke