Culik dan Perkosa 4 Wanita, Produser Film Hollywood Ditangkap

Guillod sebelumnya bebas dengan jaminan setelah didakwa melakukan pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penculikan terhadap empat wanita.

Produser eksekutif dari film-film Atomic Blonde dan Extraction itu ditahan pada Rabu (21/10/2020) di rumahnya di Los Angeles.

"Pada 21 Oktober seorang korban perempuan yang identitasnya dilindungi, dilaporkan mengalami pelecehan seksual oleh Guillod saat bertemu malam hari," kata pernyataan LAPD yang dikutip AFP.

Guillod adalah figur top Hollywood terbaru yang diciduk dalam gerakan #MeToo, yang menyebabkan Harvey Weinstein dijatuhi hukuman penjara 23 tahun karena pemerkosaan dan penyerangan seksual pada Maret.

Pada Juni jaksa Santa Barbara mengatakan, Guillod menghadapi total 11 dakwaan tindak pidana sejak 2012 dan hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Guillod (53) mengaku tidak bersalah atas dakwaan awa pada Juni, sementara itu pengacaranya belum berkomentar saat dihubungi AFP pada Kamis (29/10/2020).

Dakwaan-dakwaan sebelumnya yang ditujukan kepada Guillod adalah dugaan penculikan dan pemerkosaan pada 2014, terhadap seorang wanita di Santa Barbara, menurut laporan Los Angeles Times.

Guillod dituduh melakukan pemerkosaan oleh aktris film Ted, Jessica Barth, yang mengatakan dia dibius saat bertemu pada 2012.

Barth mengumumkan tuduhan itu pada 2017 setelah muncul gerakan #MeToo, dan setelah aktris lain dilaporkan menghubunginya karena kasus serupa.

Setidaknya 20 pria di industri hiburan terjerat kasus pelecehan seksual, setelah dijaring oleh gugus tugas jaksa wilayah Los Angeles yang dibentuk setelah gerakan #MeToo.

Weinstein dihukum karena pemerkosaan di New York dan dijatuhi hukuman 23 tahun. Secara terpisah dia didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap lima wanita di Los Angeles.

Pada Rabu (28/10/2020) tujuh tuduhan pelecehan seksual yang baru diajukan, termasuk beberapa dugaan pemerkosaan oleh bintang film porno Ron Jeremy, yang melibatkan 6 wanita sejak 1996.

Jeremy kini menghadapi dakwaan dari 23 korban termasuk seorang gadis 15 tahun, dan terancam dipenjara maksimal 330 tahun atau seumur hidup, kata jaksa penuntut.

Jeremy membantah tuduhan itu dan mengklaim perbuatannya dilakukan atas dasar suka sama suka.