Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Azerbaijan-Armenia Akan Berunding di Moskwa, Bicarakan Gencatan Senjata

Diharapkan pembicaraan yang membahas gencatan senjata ini dapat ditengahi Moskwa.

Perancis bersama dengan Rusia dan Amerika Serikat (AS) termasuk bagian dari kelompok yang menengahi konflik panjang kedua negara. Mereka berkata bisa jadi ada terobosan tapi kepastiannya masih jauh.

"Kami bergerak menuju gencatan senjata malam ini atau besok, tetapi situasinya masih rapuh," kata kantor Presiden Emmanuel Macron dalam pernyataan kepada AFP.

Pejabat Kementerian Pertahanan Armenia dan Azerbaijan mengatakan, bentrokan besar masih terjadi tadi malam dan warga sipil terus menjadi korban.

Sebelumnya pada Kamis malam (8/10/2020) Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bakal ada pertemuan di Moskwa dan mengusulkan gencatan senjata atas dasar kemanusiaan.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev berulang kali mengatakan, pertempuran tidak akan berhenti sampai pasukan Armenia mundur dan berjanji melanjutkan intervensi sampai tentaranya merebut semua wilayah Karabakh.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Rusia hari ini mengatakan, diplomat utama kedua negara akan mengadakan pembicaraan di Moskwa mulai pukul 12.00 waktu setempat.

Perang Azerbaijan-Armenia yang terbaru ini terjadi di Karabakh, wilayah etnis Armenia di Azerbaijan yang melepaskan diri dari kendali Baku dalam perang di awal 1990-an.

Pertempuran terbaru ini telah merenggut sekitar 400 nyawa dan membuat ribuan orang harus mengungsi.

Meski Karabakh telah mendeklarasikan kemerdekaan, status mereka tidak diakui negara mana pun termasuk Armenia, dan masyarakat internasional menganggapnya bagian dari Azerbaijan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/09/194437870/azerbaijan-armenia-akan-berunding-di-moskwa-bicarakan-gencatan-senjata

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke