Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dobrak Rumah, Pria Ini Perkosa Nenek Berusia 70 Tahun dan Memukulinya

BALLIA, KOMPAS.com – Seorang wanita berusia 70 tahun diperkosa dan dipukuli oleh seorang pria di Distrik Ballia, Uttar Pradesh, India

Pelaku adalah seorang pria berusia 25 tahun dan telah ditangkap oleh polisi sebagaimana dilansir dari Outlook India, Sabtu (12/9/2020).

Polisi mengatakan pelaku mendobrak masuk rumah korban sekitar pukul 04.00 waktu setempat pada Sabtu.

Anggota Kepolisian Haldi, Satyenda Rai, mengatakan setelah memaksa masuk, pelaku memperkosa korban dan memukulinya.

Rai menambahkan pelaku dulunya bekerja di sebuah rumah di dekat kediaman wanita lanjut usia itu.

Sebuah kasus didaftarkan terhadapnya berdasarkan pengaduan polisi yang diajukan oleh keponakan wanita berusia 70 tahun itu.

Kini pelaku telah ditangkap dan korban dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.

Sebelumnya diberitakan, seorang nenek berusia 90 tahun di India diperkosa dan disiksa ketika menunggu tukang susu.

Si pemerkosa mendekatinya pada 7 September, di mana dia mengaku petugas yang ditunggu korban tidak akan datang. Jadi, dia menawarkannya ke tempat lain.

Swati Maliwal, Wakil Ketua Komisi Delhi untuk Perempuan mengungkapkan, pelaku mengajaknya ke sawah di mana si nenek 90 tahun diperkosa berulang kali.

Dalam surat Maliwal kepada Letnan Gubernur Delhi, dokter menyatakan mereka menemukan beberapa luka memar di tubuh korban, terutama kelaminnya.

Dia disebutkan mengalami trauma ekstrem dan pendarahannya hebat. Adapun si pemerkosa yang disebut adalah tukang ledeng berusia 37 tahun dibekuk polisi.

Dilaporkan Times of India via Sky News, Rabu (9/9/2020), terdapat 32.500 kasus pemerkosaan yang tercatat sepanjang 2017 lalu.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/13/212412470/dobrak-rumah-pria-ini-perkosa-nenek-berusia-70-tahun-dan-memukulinya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke