Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Ditolak Sumbangkan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19 karena Gay

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penggunaan antibodi dalam plasma darah orang yang pulih dari infeksi Covid-19 menjadi salah satu cara untuk mengobati infeksi virus corona.

Hal itu membuat beberapa dokter mengarahkan orang-orang yang pulih dari infeksi virus corona dan memiliki cukup plasma darah dapat mendonasikannya untuk menolong pemulihan pasien virus corona lainnya.

Melansir CNN pada Kamis (29/7/2020), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengatakan, pengobatan dengan menggunakan antibodi dalam plasma darah pasien virus corona masih dibatasi khusus untuk pasien dengan gejala yang paling parah.

Belum lama ini, seorang pembawa acara TV terkemuka di Amerika Serikat (AS), Andy Cohen, berniat mendonasikan plasma darahnya untuk menyelamatkan pasien virus corona, tetapi niatnya tersebut ditolak oleh pihak petugas medis.

Pada Maret, Cohen mengatakan melalui Instagram-nya bahwa dirinya didiagnostik positif virus corona, setelah beberapa hari dia melakukan karantina mandiri dan merasa tidak enak badan.

Sekitar 11 hari melakukan perawatan, dia dapat pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa, melakukan siaran radio, dan berbagi pengalaman pulihnya dari virus corona.

Kemudian pada April, dia berniat untuk menjadi donatur plasma darah di sebuah program di RS Mount Sinai, New York, karena sistem rumah sakit mengeluarkan pemberitahuan tentang kebutuhan mendesak terhadap plasma darah dari orapasien yang pulih virus corona.

Namun, dia terkejut dan kecewa saat sesampainya di sana plasma darahnya ditolak karena alasan orientasi seksualnya yang merupakan seorang gay.

"Mereka (petugas medis) bilang, 'Kamu tidak bisa melakukannya (donasi darah).' Aku terluka. Aku hanya berpikir ini gila, teknologi sudah sejauh ini." kata Cohen kepada The View.

Ia mengatakan bahwa para medis khawatir tentang potensi HIV di dalam plasma darahnya.

"Namun, saya HIV negatif, dan Anda bisa mengetahuinya, lalu Anda bisa menguji darah saya beberapa kali sebelum memasukkannya ke dalam sistem (pengobatan Covid-19)," ucapnya.

Pembawa acara Watch What Happens Live with Andy Cohen itu mengatakan, dia telah berbicara selama berbulan-bulan untuk mendesak FDA agar menguji kembali aturan yang sudah ketinggalan zaman itu, menurut dia.

"Betapa ruginya. Di sini saya memiliki antibodi yang kuat, tetapi saya tidak bisa berbagi plasma darah dan mungkin bisa membantu siapa pun. Kekecewaan yang luar biasa," ujarnya.

Peraturan terbaru FDA melarang pria yang berhubungan seks dengan pria lain dalam tiga bulan terakhir untuk menyumbangkan darah atau plasma.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/30/164712570/pria-ini-ditolak-sumbangkan-plasma-darah-untuk-pasien-covid-19-karena-gay

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke