Berdasarkan catatan dari Media Matters, situs yang meneliti media konservatif, lebih dari 60 calon anggota Kongres mempromosikan teori konspirasi dari akun itu.
Para pendukung QAnon, terlihat dengan membawa tanda Q, pernah terlihat dalam kampanye Trump, yang disebut sering me-ritwit akun yang mempromosikan kicauan Q.
Travis View, yang sudah meneliti akun itu selama dua tahun menerangkan, pengaruh yang diberikan oleh Q semakin membesar.
Karena itu, meski Twitter bergerak dengan memblokir setidaknya 7.000 akun yang diduga berhubungan dengan Q, pengaruhnya tidak akan mengecil.
Dilansir USA Today Rabu (22/7/2020), inti teori konspirasi QAnon adalah dunia ini dikuasai oleh "elite global" yang juga seorang paedofil.
View menjelaskan, teori berdasarkan narasi tak jelas ini menyebutkan, para "pemerintah rahasia" ini memuja setan, dan menguasai seluruh lini dunia.
Para penganut teori Q percaya, jika saja Trump tidak memenangkan pemilihan presiden 2016, maka para "elite global" rahasia ini akan terus berkuasa.
Namun karena suami Melania itu menang dan menjabat, maka dia mulai memberangus para "penguasa bayangan" ini dibantu oleh militer.
Angelo Carusone, Presiden Media Matters of America mengatakan, "Q" ini kemudian membagikan pesan terenkripsi kepada para pendukungnya.
Dalam pesan tersebut, si pengirim menjabarkan bagaimana cara "elite" berkuasa, bagaimana sang presiden memeranginya dan meminta para penganut untuk terus percaya.
Dalam catatan View, tips pertama, berjuluk Q drops, diunggah si situs 4chan pada 28 Oktober 2017, di mana dia mengklaim punya akses ke informasi pemerintah.
View menjelaskan bahwa Q drops itu biasanya "tidak masuk akal". Tetapi para pengikutnya meyakini mereka berhasil memecahkan kode itu.
Apa saja teori konspirasi lain yang dipercaya pengikut QAnon?
Secara ngawur, teori itu menyatakan bahwa setiap media arus utama AS akan menerima surel setiap pukul 04.00 dan diisntruksikan apa saja yang harus dilaporkan.
Kemudian klaim aneh lain adalah bahwa para "penguasa rahasia dunia" itu mengonsumsi adrenochrome, sejenis senyawa kimia, yang didapat dari menyiksa dan membunuh anak kecil.
"Ini jelas terdengar gila, dan memang demikian adanya," papar Carusone. View berujar bagi sebagian besar penganutnya, teori ini memberi konsekuensi besar.
View berkata bahwa ada teori yang bisa membuat si penganutnya bunuh diri. Ada juga yang sampai membuat dirinya menjauh dari keluarga.
"Kita tentu memperhatikan para penganut QAnon teralienasi dari keluarganya karena mereka yakin sudah mendapat kunci alam semesta," kata dia.
View menjabarkan, nantinya akan ada "badai", yang akan menimpa 100.000 politisi, selebritas, dan tokoh lain yang terlibat dalam "komplotan rahasia", dan bakal diadili.
Apa hubungan Trump dengan Q?
Selama berkampanye pada 2016 hingga menjabat, Trump sama sekali tidak menyebutkan apa pun hal yang ada hubungannya dengan QAnon.
Tetapi Media Matters of America menjelaskan, sang presiden me-ritwit akun yang mempromosikan teori konspirasi hingga 185 kali.
Keluarga Trump, termasuk anaknya sendiri Donald Trump Jr, disebut mulai menggaungkan teori buatan akun itu di berbagai media sosial.
Carusone memperhatikan, banyak dari ritwit sang presiden terjadi pada beberapa bulan terakhir, sehingga pengaruh akun itu semakin besar di kalangan politisi.
Media Matters mencatat setidaknya ada 14 kandidat dalam pemilihan November mendatang yang memberikan dukungan bagi pemikiran Q.
Diwartakan Los Angeles Times, biasanya jika mereka sudah terpilih, para politisi ini akan membuat jarak dengan akun yang bersangkutan.
"Terdapat sesuatu dalam momen politik ini yang mendorong para kandidat itu untuk maju," papar Joanne Miller, associate professor di Universitas Delaware yang meneliti psikologi politik dan teori konspirasi.
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/23/145000970/pengikut-qanon-percaya-trump-perang-melawan-penguasa-rahasia-dunia