Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maju ke Pemilu AS 2020, Kanye West Serahkan Berkas Resmi Pertamanya

Seseorang yang mewakili sang rapper, dilaporkan telah menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan dan membayar 35.000 dollar AS (Rp 514 juta) untuk tampil di surat suara Oklahoma.

Uniknya perwakilan Kanye West itu baru-baru ini mengaku belum pernah memilih di pemilu sebelumnya.

Kanye West menyerahkan dokumen resmi pertamanya tepat sebelum tenggat waktu yakni Rabu (15/7/2020).

Juru Bicara Dewan Pemilihin Oklahoma Misha Mohr membenarkan, Kanye West telah membayar biaya yang diperlukan, dan dilakukan juga oleh dua orang lainnya yakni pianis konser Jade Simmons dan pengusaha kriptokurensi Brock Pierce.

Formulir yang menjadi syarat pertama dari Komisi Pemilihan Federal (FEC) untuk calon presiden, juga telah diisi oleh tim "Kanye 2020" pada Kamis (16/7/2020).

Sky News memberitakan, alamat rumah sang bintang musik diisi dengan alamat peternakannya di Wyoming.

Di dokumen itu juga tertulis Kanye West adalah bagian dari Partai BDY, singkatan dari The Birthday Party, yang dibentuknya setelah mengumumkan pencalonannya awal bulan ini.

Ketika ditanya kenapa dia memilih nama itu West menjawab, "Karena ketika kami menang, itulah perayaan ulang tahun semua orang."

FEC belum bisa mengonfirmasi apakah pengisian form itu sah atau tidak, sedangkan formulir kedua tentang pernyataan pencalonan diri belum diisi.

Seorang juru bicara yang dikutip Sky News mengatakan, formulir kedua diisi setelah capres menggalang dana atau mengeluarkan lebih dari 5.000 dollar AS (73,5 juta) dalam berkampanye.

Di bawah undang-undang keuangan kampanye federal, dana sebesar itu menjadi penanda seseorang resmi maju ke pilpres AS.

Namun masih ada keraguan apakah Kanye West benar-benar maju ke pemilu AS November mendatang, menantang Joe Biden dan Donald Trump.

Hanya sehari sebelum menyerahkan dokumen pertamanya, majalah New York Intelligencer mengutip penasihat Kanye West, Steve Kramer, yang mengatakan "dia keluar" dan para staf yang dipekerjakan oleh sang rapper pun kecewa.

Akan tetapi penyerahan berkas yang dilakukan oleh penyanyi berusia 43 tahun itu diyakini sebagai langkah seriusnya maju ke pemilu AS.

Meski begitu, West telah melewatkan tenggat waktu untuk memenuhi syarat dari pemungutan suara di beberapa negara bagian.

Tidak diketahui secara pasti juga apakah dia bersedia atau mampu mengumpulkan cukup tanda tangan yang diperlukan sebagai syarat.

Suami Kim Kardashian ini mengumumkan pencalonannya pada Sabtu (4/7/2020) waktu setempat.

Beberapa hari kemudian dia mengatakan kepada majalah Forbes, dirinya mencabut dukungan untuk Trump meski telah vokal mendukung sang presiden sejak kemenangannya pada 2016.

West berkata, dia "kehilangan kepercayaan" pada Trump akibat penanganan terhadap krisis virus corona dan dampak pembunuhan polisi di kasus George Floyd.

West juga mengungkapkan, dia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS saat di kamar mandi.

"Saya menulis (lirik lagu) rap di kamar mandi. Itu membuatku berkata, 'Kamu akan maju jadi capres' dan aku pun mulai tertawa histeris."

"Dan aku hanya tertawa di kamar mandi, aku tidak tahu sudah berapa lama, tapi saat itulah aku menyadarinya," ucapnya dikutip dari Sky News.

Musisi itu juga mengatakan, dia telah mendapat masukan dari istrinya yang belakangan ini menjadi miliarder dan sedang dalam pelatihan menjadi pengacara.

Bahkan Kanye West pun mendapat dukungan dari bos Tesla, Elon Musk.

West yang mengatakan dia telah didiagnosis menderita gangguan bipolar mengatakan kepada Forbes, bahwa dia berencana membuat Gedung Putih di daratan fiksi Wakanda dari komik Marvel, Black Panther

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/17/092236870/maju-ke-pemilu-as-2020-kanye-west-serahkan-berkas-resmi-pertamanya

Terkini Lainnya

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke