Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Joe Biden Diyakini akan Pilih Politisi Perempuan Kulit Hitam sebagai Cawapres

WILMINGTON, KOMPAS.com – Bursa calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden semakin menghangat.

Biden telah berjanji akan memilih politisi perempuan sebagai pendampingnya melawan Presiden Donald Trump pada pilpres 3 November mendatang.

Di tengah kerusuhan rasial yang melanda Amerika Serikat (AS), akar rumput dan sejumlah politisi senior Demokrat menganjurkan Biden untuk memilih politisi perempuan berkulit hitam.

Memilih politisi berkulit hitam diyakini akan menjadi simbol penting kepedulian Demokrat terhadap masalah sosial yang sedang melanda warga Afro-Amerika.

Selain itu warga kulit hitam tentu tidak lupa peran krusial mereka menghidupkan kembali kampanye Biden yang sempat terseok melalui kemenangan telaknya di pemilihan pendahuluan Carolina Selatan.

Kamala Harris dan Val Demings

Wartawan senior Fox Business Network Charles Gasparino berkicau melalui Twitter kemarin Jumat (19/6/2020) bahwa Biden telah mengerucutkan shortlist ke dua nama yaitu Senator California Kamala Harris dan Anggota DPR atau House of Representatives dari Florida Val Demings.

Tim kampanye Biden menyanggah berita tersebut dan menyatakan masih menyeleksi dengan hati-hati sejumlah nama calon.

Namun kemunculan dua nama ini tidaklah mengejutkan khususnya Harris.

Senator yang sempat menjadi rival Biden di primary Demokrat ini memang telah diunggulkan selama berbulan-bulan sejak mundur dari pertarungan capres.

Sering disebut sebagai Obama 2.0, Harris telah menunjukan kepiawaian dan pengalamannya di kancah politik nasional seperti kemampuan debatnya di debat pilpres.

Latar belakang profesinya sebagai Jaksa dapat menjadi nilai plus di tengah keluhan warga kulit hitam akan ketidakadilan yang mereka alami.

Sementara itu Demings masih relatif belum terlalu dikenal oleh publik Amerika. Berasal dari swing state krusial Florida, nama politisi berusia 63 tahun ini mulai menyeruak ketika dia menjadi manajer pemakzulan terhadap Presiden Trump awal tahun ini.

Sama seperti Harris, Demings juga memiliki pengalaman di bidang penegakan hukum. Dia adalah pensiunan polisi.

Puncak karir kepolisiannya adalah ketika menjabat sebagai Kepala Polisi kota Orlando dari 2007 hingga 2011.

Harris dan Demings bukan tanpa kelemahan. Kubu progresif Demokrat yang berhaluan liberal kerap mempertanyakan track record dan prestasi mereka ketika menjadi penegak hukum.

Tidak sedikit yang menilai kedua politisi ini kurang berbuat ketika diberi kepercayaan untuk menangani masalah sistemik yang melanda warga kulit hitam.

Calon-calon Potensial Lain

Politisi perempuan berkulit hitam lain yang juga masuk radar cawapres adalah Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms dan mantan calon Gubernur negara bagian Georgia Stacey Abrams.

Nama-nama lain yang juga dipertimbangkan adalah Senator Illinois keturunan Asia dari Thailand Tammy Duckworth, Gubernur New Mexico berdarah Latina Michelle Lujan Grisham, dan dua politisi berkulit putih berideologi liberal Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan Senator Wisconsin Tammy Baldwin.

Sosok yang dipilih Biden akan menjadi politisi perempuan ketiga yang menjadi cawapres dalam sejarah pilpres AS.

Dua politisi wanita yang mendapat kehormatan itu adalah politisi Demokrat Geraldine Ferraro pada pilpres 1984 dan mantan Gubernur Alaska Sarah Palin dari Partai Republik pada pilpres 2008.

Kedua perempuan itu gagal meraih kemenangan. AS masih menunggu untuk melihat perempuan pertama di kursi wapres.

Biden mengisyaratkan akan mengumumkan nama pendampingnya paling lambat 1 Agustus.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/20/134029470/joe-biden-diyakini-akan-pilih-politisi-perempuan-kulit-hitam-sebagai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke