Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyerang di RS Bersalin Afghanistan Sengaja Targetkan Para Ibu yang Baru Melahirkan

KABUL, KOMPAS.com - Tiga pria bersenjata yang menyamar sebagai polisi dan menyerang di Rumah Sakit Nasional Barchi, Kabul, Afghanistan pada Selasa (12/5/2020) lalu sengaja menargetkan para ibu yang baru melahirkan menurut laporan pihak Médecins Sans Frontières (MSF).

Dilansir media Perancis AFP, setidaknya sebanyak 24 jiwa telah terenggut termasuk bayi baru lahir, para ibu yang baru melahirkan dan para perawat yang bertugas di rumah sakit tersebut.

Amerika Serikat (AS) tak lama kemudian mengatakan bahwa tindakan keji itu dilakukan oleh ISIS, kelompok militan negara Islam.

Kepala MSF, Frederic Bonnot pada Kamis (14/5/2020) mengatakan, "Apa yang saya lihat di rumah sakit bersalin menunjukkan penembakan itu menargetkan para ibu." Bonnot sendiri telah mengunjungi rumah sakit itu sehari setelah peristiwa naas itu terjadi.

"Mereka memasuki ruang demi ruang di rumah sakit bersalin, menembaki para wanita di ranjang mereka. Sangat direncanakan."

Dia juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa dinding rumah sakit dipenuhi rentetan peluru, darah bertumpahan di lantai ruangan, kendaran terbakar dan jendela yang bolong karena tembakan peluru.

MSF yang mengurus ruang bersalin di rumah sakit itu mengatakan bahwa ketika peristiwa itu terjadi, sebanyak 26 ibu melahirkan sedang dalam perawatan dan penanganan medis.

11 dari mereka terbunuh, termasuk 3 orang di ruang bersalin dengan bayi mereka yang baru lahir. Sementara 5 orang lainnya terluka dan 10 orang lainnya berlindung di tempat yang aman.

Pihak MSF melaporkan bahwa para penyerang memasuki fasilitas melalui gerbang utama dan bergerak langsung ke bangsal bersalin.

Ketika serangan itu dimulai, tembakan dan ledakan bisa terdengar dari ruang aman tempat beberapa orang berlindung, ungkap Bonnot.

"Mereka datang untuk membunuh para ibu," katanya. "Negara ini dengan menyedihkan digunakan untuk menyaksikan peristiwa mengerikan semacam itu. Tapi apa yang terjadi pada hari Selasa tak bisa diungkapkan dengan kata-kata."

Tiga penyerang itu kemudian dapat dibunuh dalam operasi pembersihan yang cukup panjang yang dilakukan pasukan bersenjata Afghanistan.

ISIS belum mengklaim serangan itu tetapi Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan aksi keji itu dilakukan oleh Negara Islam ISIS di Khorasan, cabang ISIS di Afghanistan.

Kelompok Negara Islam "menentang perjanjian perdamaian antara Republik Islam Afghanistan dan Taliban, dan berupaya mendorong perang sektarian seperti di Irak dan Suriah," tulis Khalilzad di Twitter.

Taliban membantah terlibat dalam serangan itu.

Dalam serangan lain pada Selasa di timur negara itu, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pemakaman, menewaskan sedikitnya 32 pelayat, dengan ISIS kemudian mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/15/162247970/penyerang-di-rs-bersalin-afghanistan-sengaja-targetkan-para-ibu-yang-baru

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke