Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER GLOBAL] Penyebab Covid-19 di New York Terbanyak | Kabar Media Asing tentang Gunung Anak Kratau Meletus

KOMPAS.com - Kabar Populer Global hari ini, datang dari Amerika Serikat dan Indonesia.

New York menjadi kota dengan kasus terbanyak virus corona di dunia saat ini. Sekitar separuh korban meninggal di Amerika Serikat (AS) akibat virus corona ada di sana.

Sementara itu, dentuman keras hari Sabtu (11/04/2020) pada dini hari di Indonesia direspon oleh media asing.

Media Inggris Daily Mail menuliskan, letusan Gunung (Anak) Krakatau mengeluarkan kepulan asap setinggi 15 kilometer (km) ke udara.

Kedua artikel Kedua artikel itu bisa Anda baca selengkapnya di kabar populer global yang terjadi sepanjang Sabtu (11/4/2020) hingga Minggu (12/4/2020).

1. Mengapa Kasus Covid-19 di New York Terbanyak di Dunia? Ini Penyebabnya

Wabah virus corona semakin serius untuk diperhatikan dunia, termasuk Amerika Serikat yang saat ini memimpin laporan pasien terkonfirmasi Covid-19. Kota New York memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari laporan tersebut.

Mengapa itu bisa terjadi, dan apa yang bisa diupayakan pemerintah untuk mengatasinya? Anda dapat menyimaknya [di sini].

2. Ini Kata Media Asing tentang Suara Dentuman Gunung Anak Krakatau Meletus

Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi pada Jumat malam (10/4/2020). Media asing ikut soroti suara dentuman yang menyertainya.

Media Asing mengabarkan adanya suara dentuman keras, yang "terdengar hingga 150 kilometer jauhnya di ibu kota Jakarta sekitar pukul 11 malam waktu setempat".

Apa saja media yang meliput kejadian Dentuman GAK, Jum'at lalu? Anda dapat membacanya [di sini].

3. Studi Terbaru Sebut Pasien Virus Corona Bisa Menderita Kerusakan Tubuh Sepanjang Hidup

Pasien yang selamat dari penyakit COVID-19 yang diakibatkan oleh virus corona, masih dapat menderita kerusakan tubuh yang abadi, termasuk hati dan jantung, demikian temuan terbaru para peneliti.

Berbagai studi tentang pasien yang pulih dari China, tempat penyakit ini pertama kali muncul pada November 2019, menunjukkan gangguan fungsi hati dan jantung. Kabar tentang studi tersebut dapat anda simak [di sini].

4. Korban Meninggal karena Virus Corona di Seluruh Dunia Lewati 100.000 Orang

Korban meninggal setelah positif tertular virus corona di seluruh dunia dilaporkan sudah melewati 100.000 orang.

Angka memilukan itu dicatat setelah Inggris melaporkan kenaikan tertinggi pada data harian semenjak mereka mengalami wabah itu.

Selengkapnya dapat anda baca berita ini, [di sini].

5. Dikarantina 3 Kali Berturut-turut, Pria Ini Jadi Trending Topic di China

Seorang pria di China menjadi trending topic setelah mengalami nasib sial dengan dikarantina selama tiga kali beruntun selama wabah virus corona.

Kisahnya diperbincangkan pada pekan ini oleh publik, dengan media China menyebut Xiong "membeli satu, dapat dua" karena dikarantina hingga tiga kali.

Siapakah dia? Anda dapat membaca selengkapnya beritanya [di sini].

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/12/054844370/populer-global-penyebab-covid-19-di-new-york-terbanyak-kabar-media-asing

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke