Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Momen Langka, Inilah 4 Pidato Kenegaraan Ratu Elizabeth II Selama 68 Tahun Bertakhta

Pidato tersebut diucapkan sebagai tanggapan Inggris atas krisis akibat wabah virus corona.

Pidato kenegaraan ini sekaligus menjadi yang kelima sepanjang 68 tahun masa pemerintahannya, dan keempat yang disiarkan ke masyarakat.

Ratu Elizabeth II diketahui hanya mengadakan pidato publik di situasi genting, seperti saat krisis dan kesedihan nasional.

Dilansir dari BBC, berikut adalah daftar 4 pidato kenegaraan dari ibu Pangeran Charles tersebut yang disiarkan ke masyarakat Inggris bahkan dunia.

1. Saat Perang Teluk pertama, Februari 1991

Sang Ratu membuat pidato kenegaraan pertamanya di awal perang darat Irak pada 24 Februari 1991.

Yang Mulia Ratu berbicara tentang kebanggaan bangsa terhadap tentaranya, dan harapannya agar bangsa itu akan bersatu serta mendoakan kesuksesan cepat diraih.

Ratu juga berharap keberhasilan itu bisa dicapai dengan "sedikit mungkin nyawa manusia dan seminimal mungkin penderitaan".

Ia menambahkan, "Imbalan sejati dari keberanian mereka adalah perdamaian yang adil dan abadi."

Ratu yang saat itu berusia 64 tahun turut memperingatkan "akan ada hari-hari kelam di masa depan", dan bahwa "perang bisa tidak lagi terbatas di medan perang".

Dalam menyampaikan pidato kenegaraannya, Ratu Elizabeth II mengikuti jejak ayahnya, Raja George VI, yang menggunakan telepon nirkabel pada 3 September 1939.

Raja George VI saat itu menyampaikan pidato bersejarahnya pada para pendengar di Inggris dan luar negeri, saat awal Perang Dunia II.

Berbicara tentang perlunya perang, Sang Raja berkata "Demi semua orang yang kita sayang, dan tatanan dunia serta perdamaian, tidak mungkin kita harus menolak tantangan."

2. Saat pemakaman Lady Diana, September 1997

Enam tahun berselang Sang Ratu kembali menggelar pidato kenegaraan, saat malam pemakaman Diana Princess of Wales.

Pidato-pidato sebelumnya telah direkam, sedangkan yang satu ini disiarkan langsung secara nasional dari balkon Istana Buckingham.

Di belakang Ratu Elizabeth II terlihat jelas ribuan massa berkumpul di luar gerbang istana untuk menaruh bunga sebagai penghormatan.

Siaran pidato Sang Ratu dilakukan setelah ia kembali ke London dari Balmoral di Skotlandia.

Di sana ia menemui dua cucunya, William dan Harry, usai kematian mendadak ibunya dalam kecelakaan mobil di Paris.

Dalam pidatonya Ratu berbicara "dari hati" sebagai "Ratu dan nenek". Ia juga memberi penghormatan pribadi pada Diana.

Ratu berkata, "Dia (Diana) telah menjadi manusia yang luar biasa", serta "mengagumi komitmennya pada orang lain dan terutama pengabdian pada dua putranya."

Pidatonya mencerminkan "reaksi luar biasa dan mengharukan" terhadap kematian Diana, yang membuat ribuan orang memberi penghormatan dan meletakkan bunga.

Ratu mengatakan pemakaman ini adalah kesempatan untuk mengungkapkan kesedihan atas kematian Diana dan rasa terima kasih untuknya.

Selain itu juga untuk "menunjukkan ke seluruh dunia seluruh Inggris bersatu dalam kesedihan dan rasa hormat".

3. Perayaan 60 tahun bertakhta, Juni 2012

Perayaan bernama Diamond Jubilee ini diadakan pada Juni 2012. Pidato kenegaraannya disiarkan langsung di televisi.

Dalam pidatonya yang disiarkan ke seluruh dunia, Ratu mengatakan dia "sangat tersentuh" melihat begitu banyak orang merayakan 60 tahun dirinya bertakhta di Kerajaan Inggris.

Ia pun berharap, kenangan dari acara yang dirayakan seluruh Inggris ini "akan mencerahkan kehidupan selama bertahun-tahun yang akan datang."

4. Saat wabah virus corona, April 2020

Delapan tahun berselang Ratu Elizabeth II kembali menggelar pidato kenegaraan, tapi kali ini bukan untuk merayakan apa pun.

Di pidato kenegaraan keempat yang disiarkan ini, Yang Mulia Ratu berbicara dari Kastil Windsor tentang wabah virus corona yang menyerang Inggris.

Dalam pernyataannya, Yang Mulia Ratu mengucapkan terima kasih kepada warga yang mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah.

Ratu Elizabeth II juga berterima kasih kepada pekerja di sektor esensial karena peran mereka, Inggris semakin dekat dengan masa pulih.

Selanjutnya Ratu mengatakan, Covid-19 telah menyatukan semua bangsa di dunia melalui kemampuan ilmu pengetahuan dan belas kasih untuk menolong sesama.

"Bersama, kita akan menangkal wabah ini. Saya ingin menegaskan jika kita tetap bersatu, maka pandemi ini bisa terlewati," ujarnya

Pidato itu ditulis sendiri oleh Ratu dan sekretaris pribadinya, Sir Edward Young, dengan syuting dilakukan seorang kameramen mengenakan pakaian pelindung.

Dilansir BBC Minggu (5/4/2020), Yang Mulia memutuskan untuk membawakan pidato itu setelah berkonsultasi dengan pihak Downing Street.

5. Pidato kenegaraan saat pemakaman Ibu Ratu

Ratu Eizabeth II sebenarnya sudah 5 kali menggelar pidato kenegaraan, tetapi ada satu pidato yang tidak tidak ada keterangan disiarkan langsung atau tidak.

Pidato itu adalah saat pemakaman ibunya pada 2002 di usia 101 tahun.

Kala itu Ratu berharap pemakaman ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk berterima kasih pada ibunya semasa hidup, tapi juga untuk apa yang telah dilakukan The Queen Mother.

Dalam pidatonya, Ratu menggambarkan pemakaman ini sebagai "satu abad untuk negara dan Persemakmuran bukan tanpa cobaan dan kesedihan, tetapi juga kemajuan yang luar biasa, penuh dengan keberanian dan pengabdian, serta kesenangan dan tawa".

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/06/185426170/momen-langka-inilah-4-pidato-kenegaraan-ratu-elizabeth-ii-selama-68-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke