Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Catatkan Lebih dari 100.000 Kasus Infeksi Virus Corona

Dalam data yang dipaparkan situs Worldometers, saat ini Negeri "Uncle Sam" mengonfirmasi 101.321 setelah terjadi penambahan 15.886 kasus harian.

Kemudian seperti diwartakan AFP Jumat (28/3/2020), 1.567 orang meninggal setelah AS mengumumkan 272 kasus kematian harian virus corona baru.

Tingkat kematian berdasarkan kasus yang terkonfirmasi adalah 1,5 persen. Namun, angka ini bisa menurun setelah pemerintah menggalakkan tes.

Berdasarkan tes yang dilaksanakan, hasilnya mengungkapkan bahwa banyak pasien positif tidak menunjukkan gejala virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Klaster terbesar penyebaran wabah terjadi di New York, lokasi setengah kasus Covid-19, dan membuat sistem kesehatan setempat kelimpungan.

Presiden Donald Trump pun menandatangani aturan pelepasan dana darurat hingga 2,2 triliun dollar AS, atau sekitar Rp 35.666 triliun.

Dalam konferensi pers, Trump menyatakan dana itu akan dihabiskan untuk menyelamatkan sektor bisnis serta penanganan Covid-19.

Penandatanganan itu terjadi di tengah upaya Gubernur New York, Andrew Cuomo, untuk menyediakan ribuan ranjang tambahan untuk merawat pasien.

Dikutip Sky News, Cuomo menuturkan 40.000 ranjang darurat harus disiapkan, dengan 4.000 di antatanya dipusatkan di New York City.

Sejauh ini, pemerintah kota berjuluk Big Apple tersebut sudah mengubah aula publik sebagai rumah sakit darurat. Namun, upaya itu dinilai belum cukup.

"Ini akan menjadi hari yang panjang, menyedihkan, berat, dan tentunya begitu jelek," jelas Gubernur Cuomo dalam keterangan pers dilansir Sky News.

Sejauh ini, Negara Bagian New York sudah mencatatkan lebih dari 44.000 kasus, dengan angka harian pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 6.000 pada Jumat.

Selain meneken UU pelepasan dana darurat, Trump juga memerintahkan dua pabrikan raksasa AS, General Motors dan Ford, untuk membuat ventilator.

Dalam keterangan tertulisnya, General Motors menyatakan bakal menggandeng firma Seattle, Ventec Life Systems, untuk membuat alat bantu pernapasan tersebut.

Perusahaan yang berdiri 111 tahun silam itu menegaskan bahwa mereka "bekerja tidak kenal lelah" untuk mempercepat produksi ventilator.

Pabrikan itu menjelaskan, mereka akan segera mengirim gelombang pertama ventilator pada April, dengan kapasitas produksi 10.000 unit per bulan.

"Kami berkomitmen untuk melakukan sekuat kami guna mendonasikan sumber daya dalam rangka memerangi Covid-19," papar General Motors.

Sementara Ford akan bekerja sama dengan GE Health Care guna meningkatkan produksi, dan berencana merakit ventilator sederhana bulan depan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/28/070922870/as-catatkan-lebih-dari-100000-kasus-infeksi-virus-corona

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke