Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Virus Corona 22 Maret: Virus Bisa Bertahan di Udara | 5 Strategi Terpopuler

WHO pun sedang mempertimbangkan tindakan pencegahan melalui udara untuk staf medis yang bertugas.

Sementara itu ahli penyakit menular Tolbert Nyenswah, Profesor di Johns Hopkins University Bloomberg School of Public Health, mengatakan ada 5 strategi yang dipakai banyak negara untuk melawan virus corona.

Negara-negara ini tidak hanya tergantung dari lokasi geografis atau jumlah penduduk (sekalipun itu memainkan faktor besar dan bisa sangat berpengaruh), tetapi lebih banyak dari kebijakan yang inovatif, kesiapan dan respons yang cepat.

Hingga Minggu (22/3/2020) telah terjadi 307.720 kasus virus corona di seluruh dunia, menurut data dari Worldometers.

13.054 korban meninggal dunia, sedangkan 95.797 pasien berhasil sembuh.

Berikut adalah rangkuman selengkapnya.

1. Virus corona bisa bertahan di udara

Ketika seseorang melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol seperti dalam fasilitas perawatan medis, akan terjadi kemungkinan aerosolize dalam partikel-partikel ini mengindikasikan virus-virus dapat tinggal di udara sedikit lebih lama.

Pendapat itu disampaikan oleh Dr Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit baru dan zoonosis,

Virus corona dapat melayang di udara, tetap menggantung di udara tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti panas dan lembab.

2. 5 strategi terpopuler

Strategi pertama adalah memperbanyak tes, kemudian strategi kedua adalah isolasi bagi yang terinfeksi, lalu strategi ketiga adalah persiapan dan reaksi cepat. 

Strategi keempat adalah social distancing atau jaga jarak, dan yang kelima adalah mempromosikan gaya hidup higienis.

3. Korban meninggal di Italia capai 4.825 orang

Pemerintah Italia mengumumkan 4.825 orang meninggal karena Covid-19, setelah adanya laporan 793 kasus kematian harian baru.

Laporan itu merupakan peningkatan sebesar 19,6 persen. Kenaikan terbesar Negeri "Pizza" sejak wabah virus corona terdeteksi Februari.

Pada Kamis (19/3/2020), Italia menyalip China sebagai negara dengan korban meninggal akibat virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 ini.

4. Perawat menangis tak bisa beli kebutuhan hidup

Sebuah video menyedihkan diunggah seorang perawat yang kelelahan bekerja di rumah sakit dan bermaksud berbelanja di toko, namun barang-barang yang dijual telah habis.

Para pembeli telah mengosongkan seluruh rak dagangan di supermarket. Khususnya gulungan tisu toilet, dan menimbun makanan seperti pasta dan kacang polong beku.

Warganet Inggris ramai-ramai "memarahi" orang-orang yang melakukan panic buying dan menimbun makanan, karena memasuki fase karantina saat wabah virus corona.

5. Tiga strategi China

Dilansir dari kantor berita AFP pada Minggu (22/3/2020), metode Negeri "Panda" memulihkan diri dari Covid-19 bisa dimampatkan dalam tiga strategi.

Pertama menutup akses dan menahan warganya tidak keluar rumah, kedua adalah bergerak cepat dengan mengerahkan 42.000 dokter dan perawat ke Hubei, untuk membantu tim medis setempat yang mulai kewalahan.

Lalu yang ketiga memastikan penggunaan masker secara luas, dan meningkatkan deteksi. Pos pemeriksaan suhu tubuh dipasang di setiap pintu masuk toko, bangunan, atau tempat publik.

6. Kekurangan APD, staf medis pakai kantong sampah

Di satu rumah sakit di Spanyol, dokter dan perawat merekatkan kantong sampah di sekitar lengan saat bersiap merawat virus corona.

Mereka terpaksa menggunakan kantong plastik itu karena mengalami kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Salah satunya pakaian pelindung sekali pakai.

Tantangan lain adalah kacamata medis yang mereka pakai kualitasnya sangat buruk, sehingga tidak bisa melihat dengan jelas.

Menurut perawat bernama Samantha Gonzalez, satu-satunya cara melihat denyut atau pembuluh pasien virus corona adalah dengan merabanya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/22/192654770/update-virus-corona-22-maret-virus-bisa-bertahan-di-udara-5-strategi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke