Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Lumpur Bakar di Cirebon, Aromanya Gugah Selera

Kompas.com - 12/03/2024, 11:53 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Kuliner unik dan khas selalu mencuri perhatian masyarakat, tak terkecuali kue lumpur bakar di Cirebon.

Meski namanya kue lumpur bakar, tak perlu khawatir karena resep makanan ini bukan dari lumpur.

Kudapan ini berbahan utama santan kental, telur, dan tepung ini, diproses dengan cara pembakaran arang. 

Baca juga: Resep Kue Mangkok Mekar untuk Menyambut Ramadhan

Hasilnya, kue bercita rasa legit, gurih, dan manis ini memiliki aroma smokey dengan daging lumer saat disantap.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Sepintas, tak ada yang berbeda saat Kompas.com mengunjungi kedai Kue Lumpur Bakar Nyonya Eva, di Jalan Pecilon, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (11/3/2024).

Pemilik membuat adonan kue berbahan santan kental, telur dan juga tepung. Mereka kemudian memasukan adonan ke dalam cetakan yang berbentuk bulat.

Dimasak dengan tungu arang briket

Namun, usai adonan dimasukan seluruhnya ke cetakan, barulah pembuat meletakan tungku pemanas yang berisi arang briket. Mereka meletakkannya tepat di bagian atas selama sekitar sepuluh menit hingga adonan tampak mendidih dan bergolak.

Baca juga: Resep Bolu Gulung Cokelat, Kreasi Kue untuk Santapan Akhir Pekan

Pemilik bernama Eva Sofiyanti menyampaikan, cara masak kue lumpur bakar ini dengan dua sumber pemanas. Sumber pertama dari kompor untuk mematangkan bagian bawah, dan kedua, tungku arang briket untuk mematangkan bagian atas.

"Jadi, dengan dua sumber api ini proses pematangannya sempurna. Dan uniknya, bagian atas pakai arang, jadinya wangi, aroma smoki begitu, dan lumer di mulut," kata Eva saat ditemui Kompas.com Senin (11/3/2024) siang.

Pemilik Kue Lumpur Bakar di Jalan Pecilon Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon memproduksi kue lumpur bakar arang briket di kedainya, Senin (11/3/2024) pagi. dirinya berusaha memenuhi pesanan yang meningkat menjelang bulan suci ramadhan untuk kudapan takjil pelengkap berbuka puasa.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ Kompas.com Pemilik Kue Lumpur Bakar di Jalan Pecilon Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon memproduksi kue lumpur bakar arang briket di kedainya, Senin (11/3/2024) pagi. dirinya berusaha memenuhi pesanan yang meningkat menjelang bulan suci ramadhan untuk kudapan takjil pelengkap berbuka puasa.

Eva yang memulai usaha ini sejak tahun lalu, menambahkan, pembeli tidak perlu khawatir abu sisa pembakaran arang briket. Dirinya telah menutup rapat tungku agar tak mengotori adonan. 

Laku hingga 400 kue.

Dalam sehari, Eva mampu menjual lebih dari 200 sampai 400 kue lumpur bakar dari adonan 20 hingga 40 liter.

Pasalnya, harga yang sangat terjangkau yakni Rp 3.000 sampai 3.500 dengan rasa kue yang lezat, membuat warga tak segan memesan puluhan hingga ratusan butir.

Baca juga: Resep Semur Putih Telur, Manfaatkan Sisa Bikin Kue

Cita rasa yang khas ini telah dihasilkan Eva, melalui 25 kali percobaan. Kue lumpur bakar mampu bertahan hingga 12 jam dalam suhu terbuka, dan dapat lebih lama bila disimpan dalam lemari pendingin.

Pemilik Kue Lumpur Bakar di Jalan Pecilon Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon memproduksi kue lumpur bakar arang briket di kedainya, Senin (11/3/2024) pagi. dirinya berusaha memenuhi pesanan yang meningkat menjelang bulan suci ramadhan untuk kudapan takjil pelengkap berbuka puasa.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ Kompas.com Pemilik Kue Lumpur Bakar di Jalan Pecilon Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon memproduksi kue lumpur bakar arang briket di kedainya, Senin (11/3/2024) pagi. dirinya berusaha memenuhi pesanan yang meningkat menjelang bulan suci ramadhan untuk kudapan takjil pelengkap berbuka puasa.

Tak ayal produk Eva dikenal di sebagian penikmat kudapan dari Cirebon hingga luar Cirebon, antara lain Indramayu, Kuningan, Majalengka dan utamanya Kota Cirebon.

Sebagian membeli kue lumpur bakar ini, sambung Eva, untuk mengirimkan oleh oleh ke sanak keluarga.

Baca juga: 5 Oleh-oleh Khas Taiwan, Ada Mochi dan Kue Nanas 

Terlebih dengan masuknya bulan suci Ramadhan, Eva bahkan merasa kewalahan menghadapi banyaknya pesanan untuk kebutuhan munggahan, acara pertemuan, hingga menu takjil untuk pelengkap hidangan berbuka puasa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com