Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2021, 18:06 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki musim rambutan, pedagang buah terlihat menjajakan buah ini dengan harga terjangkau.

Namun, sebenarnya kapan musim rambutan itu datang? Kamu penggemar rambutan jangan lupa catat, agar bisa siap-siap.

Peneliti Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Sobir menjelaskan kapan musim rambutan tiba di Indonesia kepada kepada Kompas.com, Senin (4/01/2021).

Baca juga: Musim Rambutan, Kenali Jenis-jenis Rambutan Enak

Ilustrasi buah rambutan. Dok. Shutterstock/Praphan Klangpraphan Ilustrasi buah rambutan.

Musim rambutan saat musim hujan

“Panen rambutan tergantung musim, biasanya rambutan akan berbunga setelah mengalami periode tanpa hujan sekitar 4 minggu, selanjutnya akan panen sekitar 3 bulan kemudian,” jelas Sobir.

Biasanya juga musim rambutan akan datang saat mulai memasuki musim hujan, atau masa pergantian musim. Bisa mulai dari November hingga Februari, atau kembali lagi bergantung pada musim.

Sobir menjelaskan, pada awalnya rambutan akan berbunga saat musim kering, lalu akan mulai tumbuh buah pada bunga rambutan.

Musim panen rambutan tangkue di Kabupaten Lebak dimulai sejak Januari hingga Februari 2019. Tangkue dikenal sebagai rambutan dengan rasa yang manis dan bertekstur legit.  KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Musim panen rambutan tangkue di Kabupaten Lebak dimulai sejak Januari hingga Februari 2019. Tangkue dikenal sebagai rambutan dengan rasa yang manis dan bertekstur legit.

Curah hujan memengaruhi kualitas rambutan

Curah hujan yang cukup tinggi pada musim sebelumnya bisa memengaruhi kualitas rambutan.

Produksi rambutan akan menurun pada tahun tertentu jika iklim berubah menjadi kemarau basah. Sehingga curah hujannya tinggi dan musim kemaraunya tidak normal.

“Kalau kemarau basah berarti enggak ada periode kering, berarti biasanya tidak ada periode perangsangan bunga. Sebab, untuk rambutan berbunga itu butuh cuaca cerah dan tak hujan selama 4 minggu,” jelas Sobir.

“Kalau seumpamanya 1 minggu kering, lalu seminggu lagi hujan, lalu satu minggu cerah lalu hujan lagi itu bisa menggagalkan proses perangsangan bunga pada tumbuhan rambutan,” tambahnya.

Jika hal itu terjadi produksi rambutan akan menurun, tetapi juga tergantung pada lokasi.

 

Pedagang menunggu pembeli rambutan di Desa Paru, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (27/9/2019)KOMPAS.com/MASRIADI Pedagang menunggu pembeli rambutan di Desa Paru, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (27/9/2019)

Daerah di Indonesia penghasil rambutan

Pada saat musim rambutan, selain di pasar biasanya pedagang menjajakan rambutan di pinggir jalan raya.

Rambutan biasanya melimpah saat sedang musim terutama di daerah penghasil rambutan.

Daerah Sumatera, misalnya, memiliki sejumlah rambutan unggulan seperti rambutan binjai dan rambutan aceh.

Baca juga: Musim Panen Rambutan dan Rekomendasi Tempat Berburu Rambutan Enak

Lalu di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di daerah ini kamu bisa menikmati rambutan dengan jumlah melimpah. Selain Kabupaten Subang, kamu bisa bergeser ke Ciamis, Cianjur, dan beberapa daerah sekitarnya.

Tak jarang, di beberapa daerah akan membuka pasar dadakan dan seluruh penjual rambutan akan berkumpul menjajakan dagangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com