Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, Negara Penghasil Limbah Makanan Peringkat Kedua Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 13/10/2020, 17:19 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

“Data ini menunjukkan permasalahan mengenai kekurangan pangan dan kelaparan. Baik kelaparan yang kentara maupun yang tidak kentara,” tutur Purwiyatno.

Kondisi status penduduk yang kelebihan berat badan

Di sisi lain, data Riskesdas menunjukkan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami kelebihan berat badan.

Baca juga: Suka Coba Makanan dan ke Kafe Baru? Jangan Lupa Habiskan Makanannya

Ada peningkatan jumlah individu dengan umur lebih dari 18 tahun yang mengalami berat badan berlebih.

Disebutkan bahwa ada 8,6 persen orang dewasa yang mengalami berat badan berlebih pada 2007. Sementara pada 2018, jumlah tersebut meningkat menjadi 13,6 persen.

Sementara untuk obesitas, ada sekitar 10,5 persen orang dewasa yang mengalami obesitas pada 2007. Jumlah tersebut naik dua kali lipat menjadi 21,8 persen pada 2018.

Purwiyatno menyebutkan angkat tersebut adalah cerminan bahwa individu mempunyai status kesehatan, aktivitas, dan produktivitas yang kurang prima.

“Kondisi ini tidak serta merta menunjukkan ketersediaan pangan telah melimpah, tetapi bisa mencerminkan kualitas pangan yang tersedia kurang baik,” jelas Purwiyatno.

Obesitas bukan tanda pangan berkualitas

Jumlah peningkatan orang Indonesia yang obesitas, disebutkan Purwayitno bisa menjadi tanda banyak individu yang mengonsumsi sumber pangan berkalori tinggi. 

Terutama makanan yang menganduk lemak dan minyak dalam jumlah banyak. 

Baca juga: FoodCycle Indonesia, Bantu Kurangi Limbah Makanan di Jabodetabek

Sumber pangan tersebut secara umum memang punya harga pasaran yang lebih murah.

Itu menunjukkan, kata Purwiyatno, bahwa Indonesia memiliki masalah soal ketersediaan pangan. Khususnya ketersediaan pangan yang aman dan bergizi.

Hal tersebut semakin diperparah dan jadi ironi dengan adanya laporan The Economist tadi. Apalagi ada juga laporan sejenis dari Food Food and Agriculture (FAO) dari Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yang berjudul “Global Food Losses and Food Wastes”.

Laporan tersebut menyatakan bahwa secara global, kira-kira 1/3 pangan yang diproduksi untuk konsumsi manusia ternyata hilang karena tercecer atau susut sebelum diolah untuk konsumsi.

Sampah bahan makanan dari panen, pasca-panen, sampai distribusi ini yang disebut food loss.

Selain food loss, ada juga yang terbuang mubazir menjadi limbah (food waste) di mana jumlahnya sangat besar yaitu sekitar 1,3 miliar ton per tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com